Saat ini para  ilmuwan di berbagai belahan dunia tengah berpacu untuk mengembangkan dan menemukan panangkal virus korona.  Salah satu nya adalah terapi plasma yang sudah dicoba di Tiongkok, Iran, Amerika, Inggris dan berbagai negara lainnya.
Terapi plasma ini merupakan bagian dari serangkaian treatmen yang diberikan pada pasien korona disamping tentunya upaya untuk mempertahankan pasien agar tetap dapat bertahan melawan virus ini meliputi pemberian cairan, oksigen, ventilator dan juga antibiotik untuk mengurangi infeksi yang diakibatkan oleh virus ini,
Terapi plasma dinilai akan memberikan dampak yang dapat diujicobakan lebih cepat dibanding dengan mengembangkan vaksin yang memerlukan waktu paling tidak 18 bulan ke depan.
Memang masih banyak keraguan dan kesimpangsiuran terkait terapi plasma ini apakah memang benar efektif digunakan sebagai salah satu cara melawan virus korona.
Apa tu Terapi  Plasma ?
Terapi plasma bukanlah sesuatu yang baru karena menurut catatan  sejarah  pernah dilakukan di era tahun 1800 an di Jerman untuk melawan penyakit dipterid.  Saat itu Emil von Behring menginjeksikan antibody dipteria yang diambil dari binatang yang telah sembuh dari dipteri ke anak  penderita dipteri  dan menunjukkan hasil yang menggembirakan.
Pada tahun 1918 terapi plasma juga pernah dilakukan pada penderita flu Ketika terjadi pandemi flu Spanyol yang menewaskan jutaan orang dan pada tahun 1934 terapi plasma ini tercatat pernah digunakan untuk melawan campak.
Pada intinya terapi plasma meliputi Tindakan pemberian plasma yang diambil dari darah orang yang pernah terpapar virus korona  kepada penderita dengan tujuan untuk meningkatkan antibodi yang diharapkan dapat melawan keganasan  virus korona.
Plasma merupakan bagian dari darah yang berbentuk cairan yang proporsinya mencapai 55% dari volume darah secara keseluruhan. Â Jika dipisahkan plasma ini dari sel darah merah, maka plasma akan terlihat seperti cairan bening yang berwarna kekuningan. Â Plasma pada intinya terdiri dari air, garam dan ensim.
Plasma berfungsi untuk mengangkut nutrient, hormon dan protein yang sangat diperlukan oleh tubuh kita. Disamping itu plasma juga berfungsi untuk membuang limbah sel yang tidak lagi digunakan oleh tubuh. Plasma yang berbentuk cairan ini tentunya sangat vital dalam mengalirkan sel darah ke seluruh tubuh.
Terapi plasma atau yang dalam istilah kedokteran dikenal sebagai "Terapi Plasma Konvalesen" ini  dimulai dengan cara mengambil darah dari pasien korona yang telah sembuh.  Pada darah pasien yang sudah sembuh dari virus korona ini akan mengandung antiobodi yang digunakan untuk melawan virus korona.
Antibodi ini akan memiliki protein imun yang  spesifik yang dihasilkan dari pasien yang terkena infeksi virus korona.  Antibodi ini akan berfungsi untuk menyerang virus korona dan menghancurkannya sebelum virus ini menginfeksi lebih lanjut ke bagian tubuah lainnya.
Plasma darah yang diambil dari darah pasien yang telah sembuh ini selanjutnya diberikan pada pasien virus korona melalui transfusi.
Walaupun terapi plasma pernah memberikan  hasil yang menggembirakan di masa lalu, saat ini efektvitasnya masih dipertanyakan Ketika berkembang penyakit baru yang mematikan yang disebabkan oleh virus seperti  Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS), Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan virus korona yang menyebarannya sangat cepat di masyarakat dan mematikan.Â
Jatuhnya banyak korban akibat virus korona ini terkait dengan belum berkembangnya imunitas dan belum ditemukannya vaksin untuk melawan virus korona ini.
Demikian juga di Iran disebutkan bahwa terapi plasma ini dapat menekan tingkat kematian pasien virus korona sampai 55%.
Terapi plasma memang menjanjikan namun ujicobanya masih dalam skala kecil. Â Jadi untuk membuktikan efektivitas terapi plasma sebagai salah satu cara untuk mengangani pasien virus korona memang dipelukan uji coba dalam skala lebih besar yang melibatkan lebih banyak lagi pasien virus korona.
Semoga berbagai upaya untuk menangkal virus korona ini dapat segera memberikan hasil
Rujukan: satu, dua, tiga, empat, lima
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H