Antibodi ini akan memiliki protein imun yang  spesifik yang dihasilkan dari pasien yang terkena infeksi virus korona.  Antibodi ini akan berfungsi untuk menyerang virus korona dan menghancurkannya sebelum virus ini menginfeksi lebih lanjut ke bagian tubuah lainnya.
Plasma darah yang diambil dari darah pasien yang telah sembuh ini selanjutnya diberikan pada pasien virus korona melalui transfusi.
Walaupun terapi plasma pernah memberikan  hasil yang menggembirakan di masa lalu, saat ini efektvitasnya masih dipertanyakan Ketika berkembang penyakit baru yang mematikan yang disebabkan oleh virus seperti  Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS), Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan virus korona yang menyebarannya sangat cepat di masyarakat dan mematikan.Â
Jatuhnya banyak korban akibat virus korona ini terkait dengan belum berkembangnya imunitas dan belum ditemukannya vaksin untuk melawan virus korona ini.
Demikian juga di Iran disebutkan bahwa terapi plasma ini dapat menekan tingkat kematian pasien virus korona sampai 55%.
Terapi plasma memang menjanjikan namun ujicobanya masih dalam skala kecil. Â Jadi untuk membuktikan efektivitas terapi plasma sebagai salah satu cara untuk mengangani pasien virus korona memang dipelukan uji coba dalam skala lebih besar yang melibatkan lebih banyak lagi pasien virus korona.
Semoga berbagai upaya untuk menangkal virus korona ini dapat segera memberikan hasil
Rujukan: satu, dua, tiga, empat, lima
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H