Pengguna masker harus terlebih dulu mencuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh tali/karet penyangkut ke telinga. Dengan melakukan hal ini pengguna masker akan terhindar mengkontaminasi masker secara tidak sengaja.
Jenis masker sangat menentukan tingkat perlindungan pengguna. Â Sebagai contoh masker yang biasa digunakan oleh tenaga medis dan dokter atau yang dikenal sebari surgical mask, merupakan masker sekali pakai dan biasanya pada saat digunakan maskernya pada posisi cukup longgar.
Jenis masker  lainnya adalah respirator yang sering dikenal sebagai masker P2 yang biasa digunakan sebagai pelindung bagi petugas kebakaran terhadap asap.  Respirator disamping melindungi penggunanya untuk menghirup asap juga memberikan perlindungan terhadap droplet besar.
Sebagai contoh surgical mask memiliki berbagai lapisan perlindung sehingga dapat memberikan perlindungan bagi penggunannya di saat melakukan tugas mulianya.
Masker jenis ini memang sudah seharusnya hanya digunakan bagi petugas medis dan dokter yang bertugas di garis depan di saat pandemi ini mengingat keterbatasan persediaan jenis masker ini akibat permintaan yang sangat tinggi.
Bagi orang selain petugas medis dan dokter, jenis masker yang dianjurkan digunakan adalah masker  kain yang kini sudah banyak tersedia.  Dalam dalam penggunaannnya harus diperhatikan berbagai hal agar penggunanya mendapatkan proteksi maksimum.
Walaupun tingkat proteksinya masih berada di bawah surgical mask, namun jika dibuat dengan benar dengan cara memperhatikan penggunaannya  yang benar maka masker yang terbuat dari kain ini juga akan memberikan perlindungan bagi penggunaannya.
Banyak dilemma yang terkait dengan masker kain buatan ini.  Sebagai contoh  masker kain dengan dua lapisan memang akan memberikan perlindungan lebih namun menyebabkan penggunakan sulit bernafas.
Pengguna masker kain memang pada umumnya lebih sulit bernafas jika dibandingkan ketika menggunkaan surgical mask karena tebalnya bahan yang digunakan dan aliran udara keluar masuk masker lebih terbatas.