Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Pesumo pun Ikut Serta Menghentikan Laju Penyebaran Covid-19

22 Maret 2020   19:35 Diperbarui: 22 Maret 2020   20:07 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pertandingan grand sumo tetap dilaksanakan tanpa penonton. Photo: RFI

Sore ini baru saja turnamen akbar Grand Sumo yang berlangsung selama 15 hari usai dengan melahirkan juara Hakuho  peringkat Yokozuna yang mengalahkan Kakuryu yang juga Yokozuna. Turnamen grand sumo  memang selalu menarik untuk ditonton walaupun hanya lewat siaran langsung di televisi, tapi perbedaan suasana yang  sangat mencoloklah yang justru menarik untuk dibahas.

Ada yang sangat berbeda dari turnamen grand sumo akbar kali ini, yaitu turnamen yang tidak dihadiri sama sekali oleh penonton.

Turnamen yang selalu riuh rendah dengan teriakan dan dukungan penonton ketika kedua pesumo saling berhadapan dan berbenturan tidak terdengar lagi, yang ada hanya terdengan teriakan  dari Gyoji sang wasit sumo.

Pesomo ketika memasuki arena. Photo: AsiaNews
Pesomo ketika memasuki arena. Photo: AsiaNews
Wasit sumo pun ketika memimpin tertandingan tidak memakai pakaian semewah dan semeriah seperti biasanya.

Pesumo yang menunggu giliran bertanding kini duduk agak berjauhan dan prosesi pemberian hadiah setelah selesai pertandingan dilakukan secepat mungkin.

Pertandingan memang berjalan seperti biasanya dengan jumlah pertandingan sebanyak 15 kali, namun tentu saja ketika ketika pesumo saling beradu teknik dan kekuatan tidak ada teriakan dan semangat dukungan karena tidak ada penonton.  Memang terasa ada yang kurang tapi pada akhirnya turnamen ini masih dapat berlangsung sampai selesai dan menghasilkan juara.

Pertandingan grand sumo tetap dilaksanakan tanpa penonton. Photo: RFI
Pertandingan grand sumo tetap dilaksanakan tanpa penonton. Photo: RFI
Bandingkan kemeriahan pertandingan grand sumo sebelum penyevaran covid-19. Photo: Wikimedia
Bandingkan kemeriahan pertandingan grand sumo sebelum penyevaran covid-19. Photo: Wikimedia
Dapat  kita bayangkan sumo yang sudah identik dengan  tradisi ratusan tahun dan budaya jepang sekaligus  sangat popular ini bisa menyesuaikan dengan keadaan darurat dan ikut aktif  serta berpartisipasi memutus mata rantai penyebaran.

Pesumo levelnya sudah selevel  para pesohor di jepang, dan sangat prestigius terutama bagi para pesumo kelompok elit.

Pimpinan organisasi turnamen grand sumo memang sebelumnya telah menggelar konferensi pres tentang partisipasi olah raga yang paling popular di Jepang ini dalam memerangi dan memutus mata rantai penyebaran virus covid-19 ini dengan mengadakan turnamen secara tertutup alias tidak dihadiri penonton satupun kecuali official dan pelatih serta pesumo.

Upacara penutupuanpun disesuaikan. Phoro: Asahi
Upacara penutupuanpun disesuaikan. Phoro: Asahi
Jepang memang sangat terkenal dengan disiplin yang telah dibentuk sejak mereka kecil.  Para pesumo pun walaupun sudah jadi pesohor mengikuti himbauan ini dengan tanpa terkecuali.

Para pesumo berangkat dari tempat champ pelatihannya dengan menggunakan mobil khusus dan semua yang berada di mobil menggunakan masker.  Tentu saja mobil yang ditumpaninya sudah terlebih dulu disterilkan.

Ketika pesumo keluar dari mobil langsung secepatnya menuju tempat pertandingan tanpa berinteraksi dengan siapapun yang dilewatinya.

Arena pertandingan yang dikenal sebagai dohyo ini terlebih dulu disterilkan dengan disinfektan untuk membunuh virus dan bakteri lainnya, sehingga ketika pertandingan berlangsung masih  tampak di pinggiran dohyo basah tanahnya karena semprotan disinfektan.

Setelah saling berhadapan para pesumo langsung kembali ke ruang khusus dan pulang kembali ke pusat pelatihannya juga menggunakan mobil khusus.

Hal lain yang juga menarik adalah di akhir turnamen yang biasanya diisi dengan berbagai ritual acara yang panjang dipendekkan dengan cara yang sangat singkat.

Perubahan drastis pelaksanaan turnaman grand sumo kali ini memang sangat menarik karena olah raga yang sudah menjadi tradisi dan lekat dari budayapun ternyata sangat fleksibel mengikuti himbauan pemerintah untuk menghambat penyebaran vitus covid-19 ini.

Bangsa jepang sangat sadar bahwa hanya dengan bersama sama sajalah dan dengan melibatkan berbagai profesi sajalah penyebaran virus ini dapat dikendalikan.  Pemerintah Jepang juga meliburkan sekolah dan mengisolasi wilayah wilayah tertentu dan warganya patuh pada keputusan pemerintahnya.

Hasilnya bisa ditebak, kombinasi antara kesadaran, disiplin dan komitmen yang kuat dari pemerintah dan  masyarakatnya terbukti dalam tiga hari terakhir  ini telah berhasil  memperlambat penyebaran virus covid-19 ini di negara matahari terbit ini. Hal ini terbukti dari data empiris yang menunjukkan bahwa dalam beberapa hari ke depan pemerintah berencana akan membuka sekolah kembali.

Semoga masyarakat Indonesia dapat belajar dari masyarakat Jepang dalam upaya memutus mata rantai penyebaran virus covid-19 ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun