Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Misteri di Balik Penyerangan Kilang Minyak Aramco

9 Januari 2020   18:38 Diperbarui: 9 Januari 2020   19:10 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Drone canggih yang digunakan menyerang Aramco. Photo: BBC

Memang akan sangat mudah mengarahkan telunjuk ke arah kelompok pejuang  Houthi   yang sedang terlibat konflik langsung  di Yaman  sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam penyerangan dua  kilang pengolahan minyak terbesar Aramco di Abqaiq  dan  Khurais  Arab Saudi tanggal 14 September 2019 lalu.

Keberhasilan penyerangan yang menghancurkan beberapa bangunan dan peralatan  vital di Aramco memang mengejutkan dunia, apalagi  sistem pertahanan wilayah Arab Saudi dengan menggunakan persenjataan termodern Amerika sama sekali tidak berdaya ketika drone yang dipersenjatai ini dengan mudah mengarungi wilayah Arab Saudi dan menghantam kilang minyak tersebut.

Tuduhan bahwa serangan ini dilakukan oleh kelompok Houthi mengemuka ketika segera setelah itu kelompok pemberontak yang sedang berada di zona konflik Yaman ini mengklaim bahwa serangan ini dilakukannya.

Dalam kasus ini sekutu Arab Saudi, Amerika dan beberapa negara  Eropa menuduh secara terang terangan bahwa Iran lah yang berada dibalik penyerangan ini karena kelompok Houthi memang pro Iran dan selama ini memang terindikasi didukung Iran.

Drone canggih yang digunakan menyerang Aramco. Photo: BBC
Drone canggih yang digunakan menyerang Aramco. Photo: BBC
Serangan terhadap kilang minyak terbesar Arab Saudi ini memang menguncang dunia karena secara langsung memicu  peningkatan harga minyak dunia.  Hal ini dapat dimengerti karena kilang Aramco ini sangat vital bagi suplai minyak dunia. Serangan terhadap Aramco ini membuat produksi minyak kilang ini terganggu beberapa bulan sebelum suplai minyaknya dapat pulih kembali.

Serangan ke kilang minyak Aramco ini membuat tim independen PBB  langsung turun tangan untuk menyelidiki siapa sebenarnya yang paling bertanggung jawab terhadap serangan yang mengejutkan dunia ini.

Dalam konflik di Yaman ini Arab Saudi yang terlibat langsung berpihak pada pemerintahan resmi yang sedang berkonflik dengan Houthi yang didukung oleh Iran.

Dunia Barat memang sudah lama mengkambing hitamkan Iran di beberapa wilayah konflik di Timur Tengah.  Secara politik Iran mengakui bahwa pemeritahannya mendukung perjuangan pemberontak ini, namun membantah bahwa negaranya terlibat dalam memberikan bantuan militer.

Entah disengaja atau tidak PBB mengumumkan hasil penyelidikan terkait penyerangan terhadap Aramco ini bersamaan dengan semakin meningkatnya ketegangan antara Amerika dan Iran akibat tindakan Amerika yang menyerang komandan militer Iran Qassem Soleimani  yang berbasis di Irak    yang mengakibatkan kematiannya.

Sehari  setelah kematian jenderal elit Iran ini, militer Iran menembakkan lusinan  roket yang menghancurkan pangkalan militer Amerika di Irak sebagai pembalasan Iran.

Dalam pengumumannya PBB menyatakan bahwa berdasarkan penyelidikan kelompok Houthi bukanlah penyerang Aramco. Hal ini disimpulkan dari jauhnya jarak antara tempat peluncuran yang diklaim kelompok Houthi di wilayah  Yaman dengan sararan yang terlalu jauh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun