Mantan bos Nissan yang terlibat skandal korupsi yang sedang menunggu proses pengadilan hilang lenyap bak ditelan bumi di akhir tahun 2019 seperti ilusi  pesulap yang bisa menghilang.
Lenyapnya Carlos Ghosn yang sedang dalam proses pengadilan akibat tuduhan mega korupsi di perusahaan otomotif Nissan  terjadi pada hari selasa lalu.
Ketika semua orang terkejut terutama pihak keamanan Jepang, Carlos Ghosn muncul di dunia maya dengan menyatakan dirinya sudah ada di Lebanon dan menjustifikasi pelariannya sebagai sesuatu yang harus dilakukan karena dia diperlakukan tidak adil oleh pengadilan Jepang. Â Dia lebih menamakan kasusnya sebagai pengadilan politik.
Pelarian Carlos Ghosn memang spektakulter, bahkan pengacaranya mengatakan keterkejutannya dan merasa dibodohi.
Dunia memang bertanya tanya terkait kecanggihan sistem intelejen dan keamanan  Jepang.  Secara logika memang Carlos Ghosn  sangat sulit sekali keluar Jepang karena 3 paspor yang dimilikinya ditahan pihak pengadilan karena sedang dalam masa penyelidikan dan pengadilan. Disamping itu kemanapun dia pergi selalu diikuti oleh pihak keamanan yang melakukan pengawalan melekat.
Siapa Carlos Ghosn ?
Carlos Ghosn pada awalnya tercatat sebagai pahlawan Nissan ketika diawal karirnya sebagai CEO.  Carlos Ghosn bahkan menjadi salah satu figur  berpengaruh dunia karena dianggap berjasa dalam membawa Nissan dari keterpurukan.
Carlos Ghosn lahir di Brasil dari orang tuanya yang memiliki garis keturunan Lebanon. Â Dia dibesarkan di Beirut dan melanjutkan pendidikannnya di Perancis.
Carlos Ghosn memang tidak asing lagi di Lebanon karena keluarga besarnya ada di sana. Â Carlos Ghosn dan keluarga besarnya memang sangat terkenal karena kekayaannya di Lebanon, bahkan dirinya sempat diabadikan dalam bentuk perangko.
Di jaman keemasannya kepahlawanan Carlos Ghosn sempat diangkat ceritanya menjadi komik. Namun serangkaian penyelidikan mengidikasikan bahwa Carlos Ghosn terindikasi menyalahgunakan keuangan Nissan untuk kepentingan pribadinya.
Salah satu tuduhan yang mengemuka adalah adanya transfer jutaan dolar ke Nissan dealer di Oman untuk kepentingan pribadinya.
Carlos Ghosn yang berusia 65 tahun ini akhirnya ditangkap pihak keamanan Jepang pada bulan November 2018 lalu untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.Â
Namun pada bulan April 2019 lalu dia dibebaskan dari tahanan dengan jaminan sebsar US$ 9 juta. walaupun sudah dibebaskan ruang geraknya sangat dibatasi karena masih dalam satus tahanan luar dan  dilarang bepergian.
Bak Film James Bond
Pertanyaan yang paling mendasar  dan membuat penasaran semua orang adalah bagaimana Carlos Ghosn dapat  lari tanpa sepengetahuan pihak keamanan Jepang?
Selama menunggu persidangan sidang ruang geraknya sangat dibatasi. Di dalam rumahnya dipasang kamera pengintai untuk mengawari gerak geriknya. Â Bahkan dia dibatasi untuk menggunakan telepon.
Tiga passpor yang dimilikinya sudah ditahan pihak berwenang Jepang. Â Jadi secara teoritis sangat sulit dia dapat keluar Jepang tanpa terdeteksi.
Namun justru terjadi sebaliknya  tidak ada satupun pihak keamanan Jepang yang mencurigai pelarian ini sampai saat dirinya membuat pernyataan di dunia maya bahwa dirinya sudah berhasil keluar dari Jepang dengan selamat dan berada di Lebanon.
Banyak kalangan yang berspekulasi bahwa dirinya masih memiliki copy passport yang digunakan utuk memasuki negara lain. Â Namun sangat tidak mungkin jika dirinya menggunakan passport dengan identitas apa adanya tidak terdeteksi oleh pihak imigrasi Jepang.
Pelarian Carlos Ghosn memang masih menjadi misteri. Menurut keterangannya dirinya berhasil tiba dengan selamat di Lebanon dengan menggunakan pesawat pribadi.Â
Keberhasilan pelarian Carlos Ghosn keluar Jepang mengundang pertanyaan besar terkait bagaimana pengawalan ketat yang melekat pada dirinya dapat ditaklukan dengan sangat mudah dan dapat melalui pihak imigrasi tanpa terdeteksi. Â Selama ini memang Carlos Ghosn selalu dikawal pihak keamanan kemanapun dia pergi karena statusnya sebagi tahanan luar.
Berdasarkan pemberitaan media Lebanon, Â Carlos Ghosn melarikan diri dengan menggunakan pesawat pribadi. Namun berdasarkan keterangan pihak kementerian luar negeri Lebanon dan Perancis, mereka sama sekali tidak mengetahui dan mendeteksi ketibaan Carlos Ghosn di negaranya.
Diduga Carlos Ghosn setelah berhasil keluar dari Jepang sempat singgah di beberapa negara  sebelum akhirnya mendarat di Lebanon.
Sampai saat ini misteri masih menyelimuti pelarian Carlos Ghosn yang sangat spektakuler ini. Tidak terdeteksi dan tidak ada yang tau sampai Carlos Ghosn menyampaikan pesan berikut  di dunia maya :
"no longer be held hostage by a rigged Japanese justice system where guilt is presumed, discrimination is rampant, and basic human rights are denied. I have not fled justice - I have escaped injustice and political persecution."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H