Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Seputar Mitos Kucing Hitam

27 Desember 2019   18:46 Diperbarui: 27 Desember 2019   18:55 568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo: Steam Community

Dalam dunia  bajak laut kucing hitam juga tercatat memiliki tempat dan arti tersendiri.  Konon bagi bajak laut jika ada kucing hitam yang menghampirinya berarti melambangkan nasib buruk atau pertanda akan satangnya malapetaka.  Sebaliknya jika ada kucing hitam menjauhi bajak laut diartikan sebagai pertanda keberuntungan.

Tidak hanya sampai disitu saja bagi dunia bajak laut, jika ada kucing hitam yang dibawa di kapal nya  dan meloncat keluar kapal maka akan diartikan kapal akan tenggelam.

Di masyarakat tertentu jika ada kucing yang datang dan duduk did epan pintu diartikan akan membawa keberuntungan.

Terlepas dari berbagai kepercayaan yang terkait dengan hal hal mistis di atas, dalam dunia ilmiah keberadaan kucing hitam juga menarik perhatian para peneliti.

Para peneliti Amerika di National Institutes of Health mengkaitkan keberadaan gen yang mengalami mutasi yang menyebabkan warna hitam ternyata juga terkait dengan peningkatan  imunitas terhadap penyakit tertentu.

Mekanisme mutasi yang berhubungan dengan mutasi penyebab warna hitam pada kucing ini ternyata mekanismenya hampir sama dengan gen pada manusia yang terkait dengan imunitas terhadap penyakit HIV.

Adanya kesamaan penyakit manusia dengan penyakit kucing tentunya membuka lebar pintu penelitian yang menggunakan kucing sebagai hewan model dalam mempelajari penyakit tertentu pada manusia yang mematikan seperti kanker HIV dan Alzheimer.

Yang jelas bagi Cat Lover, kucing hitam mudah beradaptasi pada lingkungan baru,  bersahabat, anggun  dan indah sekaligus memiliki aura cinta yang sangat dalam. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun