Bagi perusahaan yang bergerak dalam ranah teknologi tinggi, salah satu kesalahan fatal yang paling dihindari adalah kesalahan teknologi.
Kita semua  tentunya masih ingat dua kasus yang paling menonjol dan paling heboh akhir akhir ini. Kasus pertama adalah kasus smartphone Samsung yang tidak aman karena dapat terbakar dengan sendirinya akibat kesalahan design rangkaian baterai nya.
Kasus Samsung  ini bahkan sempat berkembang luas ketika semua penerbangan dunia melarang penumpang untuk membawa smartphone ini ke dalam pesawat dengan alasan keamanan penerbangan.
Pelarangan produk andalan Samsung ini tentu saja menjadi pukulan yang sangat berat dan membuat penjualan produk  Samsung lainnya juga terpuruk.  Bahkan salah satu saingan nya mengiklankan kelemahan teknologi Samsung ini sebagai bagian dari perang produk untuk menguasai pasar.
Namun dalam  waktu yang tidak terlalu lama para pakar teknologi Samsung  berhasil mengidentifikasi kelemahan tersebut dan mengumumkan ke seluruh dunia kasus ini sekaligus mengeluarkan teknologi baru yang dijamin bahwa kesalahan fatal ini tidak berulang lagi.
Tidak hanya sampai disitu saja disamping mengumumkan tingkat keselamatan produk penggantinya Samsung juga sekaligus meluncurkan produk produk barunya yang mengguncang dunia termasuk salah satunya smartphone dengan layar lipat.
Kecepatan Samsung dalam menangani kasus kesalahan teknologi ini sekaligus mengkompensasi produk lain yang teknologinya di luar jangkauan saingan utamanya ini membuat reputasi Samsung pulih dan kembali dipercaya dunia,
Kasus kedua yang melibatkan tingkat teknologi lebih tinggi yang sekaligus bersentuhan langsung dengan keselamatan penerbangan  dunia adalah produk pesawat Boing yang tadinya digadang gadang sebagai peswat penumpang generasi baru yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Produk tersebut adalah Boeing 737 Max airplane yang laris manis dipesan berbagai perusahan di dunia termasuk di Indonesia di era awal peluncurannya.  Namun dua kejadian fatal yang salah satunya terjadi di Indonesia menjadi pukulan terberat dalam sejarah pendirian perusahaan yang bergerak dalam teknologi ini.
Kesalahan fatal yang seharusnya dapat terdeteksi sebelum diluncurkan pesawat ini menjadikan tanda tanya besar dan sekaligus menimbulkan skandal yang mengarah pada ada hal yang tidak beres dalam keluarnya sertifikat keamanan terbang pesawat ini. Lambatnya para petinggi Boeing untuk mengakui kesalahan teknologi ini dan mencari solusinya membuat reputasi perusahaan ini semakin terpuruk.
Setelah hampir dua tahun Boeing yang awalnya menutup nutupi celah kegagalan teknologi ini ahirnya mengakui adalah kesalahan dalam produksinya.  Alhasil semua pesawat  Boeing 737 Max airplane di grounded di seluruh dunia.