Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Nakamura dan Tragedi Kemanusiaan

7 Desember 2019   14:23 Diperbarui: 7 Desember 2019   15:44 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Istri dan anak Namamura. Photo: Kyodo News

Penduduk yang merasakan manfaat kerja sosial Paman Murad ini kini tengah berkabung dan menangis hatinya sampil tentunya merenungkan mengapa orang yang sangat dekat  dengan mereka ini harus dihabisi nyawanya dengan sangat tragis.

Pendudk lokal yang kehialangan Nakamura. Photo: Mainichi.jp
Pendudk lokal yang kehialangan Nakamura. Photo: Mainichi.jp
Nakamura yang dikenal penduduk setempat sebagai Paman Murad yang membangun  rumah sakit Nangarhar yang telah menyelamatkan banyak jiwa penduduk setempat  ini justru hidupnya berakhir tragis diujung peluru tajam.

Bahkan waktu tidak lagi berpihak pada  Nakamura untuk bertahan hidup karena Nakamura meninggal dalam perjalanan ketika akan diterbangkan kerumah sakit di pangkalan militer Amerika.

Siapapun pembunuh Nakamura atau dengan dalih  apapun mereka membunuh Nakamura,  jelas tidak dapat diterima dengan akal sehat yang harus mengemukakan  nilai nilai kemanusiaan.

Perang  dan ideologi memang telah membutakan hati manusia karena perjuangan mereka justru  telah mengabaikan nilai nilai kemanusiaan yang seharusnya dijunjung tinggi.

Nakamura kini telah tiada dan tinggal menunggu beberapa saat  lagi jasadnya diterbangkan ke Jepang, namun kepulangan Nakamura untuk selamanya dari Afganistan meninggalkan luka yang sangat dalam bagi penduduk setempat yang selama ini sangat akrab dengan dirinya.

Nakamura oleh penduduk setempat dianggap telah berjasa menyelamatkan kehidupan mereka sekaligus membangun wilayah mereka.  Mereka menganggap bahwa kematian Nakamura sama  dengan kematian anggota keluarga dekat mereka.

Nakamura yang lahir di Fukuoka tahun 1946 ini sejak usia 3o tahunan memang telah terpapar suasana tidak menentu dan perang di Afghanistan.  Setelah menyelesaikan studi kedokteran nya dia mengabdikan dirinya di perbatasan Peshawar Pakistan yang saat itu tengah bergejolak.

Kerja sosial Nakamura berhasil membangun klinik di daerah konflik tersebut dan berhasil menyelamatkan jiwa penduduk setemapat akibat diare dan penyakit lainnya akibat penduduk setempat tidak mendapatkan akses air bersih. Kecintaan Nakamura pada penduduk lokal memang sangat kental karena Nakamura dapat berbahasa Pashto bahasa lokal setempat.

Pemikiran sederhana Nakamura yang berpendapat bahwa dalam menyelesaikan masalah masyarakat, kesehatan dan kelaparan harus diselesaikan secara bersamaan  untuk membangun masyarakat yang sehat kini berdampak sangat luas bagi masyakakat yang berada di wilayah konflik.

Namamura yang sangat mencintai Afganistan ini kini telah tiada. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun