Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Wabah Spy Cam Crime yang Mematikan

29 November 2019   09:27 Diperbarui: 29 November 2019   09:46 736
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masih ingat beberapa minggu lalu ketika  dunia pemberitaan  dihebohkan dengan kabar ulah seorang mahasiswa di salah satu kampus di Indonesia yang memasang HP berkamera di toilet mahasiswi? Tidakan  ini tentunya bukanlah sebagai tindakan iseng semata namun sudah masuk kategori tindakan kejahatan yang dinamakan Spy Cam Crime.

Spy Cam Crime berdampak sistemik bagi korban yang kebanyakan wanita dan sudah  banyak yang berujung pada kematian karena bunuh diri akibat tidak dapat lagi menahan serangan dari berbagai pihak yang umumnya dilakukan secara online ketika rekaman videonya sudah tersebar di dunia maya.

Saat ini Korea Selatan tercatat sebagai negara gawat darurat Spy Cam Crime, mengingat masifnya kejadian direkamnya seseorang tanpa sepengetahuan korban dan selanjutnya dipertontonkan secara brutal di tempat umum di dunia maya.

Akibat  dari penayangan video yang sangat  pribadi di tempat umum ini banyak korban yang tidak dapat lagi menanggung malu dan mengalami depresi.

Di Korea Selatan Spy cam Crime ini melanda hampir semua kalangan termasuk di kalangan selebritis yang notabene dianggap sudah akrab  dengan dunia gossip sekalipun.

Sebagai contoh minggu ini bintang K-pop Goo Hara meninggal secara tragis  setelah sebelumnya direkam oleh mantan pacarnya secara sembunyi sembunyi yang mengakibatkan dirinya diserang habis habisan secara online akibat tayangan video tersebut di dunia maya. 

Goo Hara bintang yang sedang naik daun ini secara diam diam direkam oleh mantan pacarnya ketika berhubungan sex dan oleh sang mantan   ini diancam videonya akan disebarkan di tempat umum.

Pengadilan akhirnya memutuskan bahwa bekas pacarnya ini bersalah melakukan intimidasi dan tidakan  kasar lainnya, namun dinyatakan tidak terbukti bersalah merekamnya karena saat dilakukan perekaman secara sembunyi sembunyi tersebut hubungan mereka masih baik baik saja.

Dalam menjalani sidang pembelaannya Goo Hara tampil beberapa kali di pengadilan tanpa menutupi identitasnya. Akibatnya masyarakat memberi lebel Goo Hara sebagai "Bintang Porno Spy Cam" yang membuat dirinya depresi dan frustasi karena tidak mendapat keadilan dan  diadili oleh masyarakat secara brutal yang mengakibatkan kehilangan nyawanya.

Ironisnya video sex Goo Hara justru menjadi trending topik di dunia maya, sementara itu dirinya menjadi korban kebrutalan  Sky Cam Crime.

Korban lainnya dari fenomena yang dinamakan epidemi Spy Cam  ini yang juga seorang wanita muda yang  menjadi korban ketika dirinya direkam secara diam diam di kamar ganti wanita sebuah rumah sakit oleh salah satu sahabat prianya dengan cara melubangi dinding dan memasang  kamera HP nya.

Wanita muda ini menyadari kalau dirinya  direkam saat ganti pakaian  dan melaporkannya kepada pihak keamanan.  Akhirnya polisi berhasil menangkap pria ini dan memenjarakannya.

Salah satu penempatan Spy Cam di sebuah Motel di Korea Selatan. Photo: CNN
Salah satu penempatan Spy Cam di sebuah Motel di Korea Selatan. Photo: CNN
Namun trauma yang dialami oleh wanita muda ini tidak hilang setelah pria ini dipenjara.  Wanita muda ini sangat ketakukan jika hasil rekaman ini disebarkan ke publik sehinga membuat dirinya mengalami trauma hebat.

Wanita muda ini setiap saat merasa dibuntuti oleh pria perekam ini bahkan di tengah malam pun dia tidak dapat tidur akibat trauma yang dialaminya dan kalaupun dia bisa tidur dia terus mengalami mimpi buruk akibat ketakutan. Akibat trauma ini akhirnya wanita muda ini tidak dapat lagi menahannya dan melakukan bunuh diri.

Salah satu cara pelaku dalam melakukan Spy Cam Crime. Photo: Marla GLiO
Salah satu cara pelaku dalam melakukan Spy Cam Crime. Photo: Marla GLiO
Saat ini orang tua wanita muda ini berjuang untuk mendapatkan keadilan bagi anak gadisnya yang menjadi korban Spy Cam Crime.

Korea Selatan saat ini memang sedang dilanda wabah Spy Cam Crime.  Dalam kurun waktu dua tahun terakhir saja sudah lebih dari 11.200 kasus spy cam yang dilaporkan kepada polisi.  Banyak kalangan yang berpendapat bahwa kasus yang sebenarnya jauh lebih tinggi dari apa yang telah dilaporkan ke pihak kepolisian karena sudah menjadi fenomena gunung es.

Mewabahnya Spy Cam Crime di Korea Selatan  ini tidak lepas dari ringannya hukuman yang diberikan kepada pelaku padahal dampaknya sangat luar biasa sekali. 

Membunuh orang  kini tidak harus dilakukan dengan pisau atau senjata api namun dapat dilakukan dengan hanya menggunakan kamera kecil saja yang  dari segi fisik  sama sekali tidak tampak tidak berbahaya.

Goo Hara  yang merupakan artis yang sedang naik daun bukanlah korban satu satunya di kalangan selebriti.  Sebulan yang lalu teman dekat Goo Hara yang benama Sulli juga mengakhiri hidupnya karena sikap kritisnya yang dibully habis habisan oleh masyarakat di dunia maya.

Tampaknya fenomena mewabahnya Spy Cam Crime di Korea Selatan ini bukanlah sekedar kejadian yang terisolasi satu dengan lainnya.

Spy Cam yang semakin canggih. Photo. Parenting.com
Spy Cam yang semakin canggih. Photo. Parenting.com
Spay cam disinyalir telah digunakan sebagai salah satu cara menghancurkan karir para artis K-Pop akibat persaingan yang sangat ketat untuk mencapai puncak.  Disamping itu spy cam kini telah berubah menjadi senjata ampuh dalam menghancurkan lawan politik, orang yang tidak disenangi, lawan bisnis dll nya.

Kemajuan teknologi sangat pas jika digambarkan sebagai sebuah pisau tajam,  Jika digunakan dengan baik akan sangat bermanfaat namun jika disalah gunakan akan menjadi senjata pembunuh yang mematikan.

Siapkan Indonesia menghadapi wabah Spy Cam Crime ini?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun