Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Black Friday, Surga Sekaligus Neraka bagi Pecandu Diskon

27 November 2019   19:10 Diperbarui: 29 November 2019   03:09 1484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: independent.co.uk

Di sebagian belahan bumi utamanya Eropa dan Amerika akan ada momen sangat spesial bagi pencandu shopping. yaitu Black Friday.

Tahun ini Black Friday jatuh pada Jumat, 29 November 2019. Hari yang sangat spesial ini memang hanya sehari, sehingga memang biasanya menimbulkan kehebohan yang luar biasa setiap tahunnya.

Di hari tersebut tidak jarang para penggila shopping rela menginap di depan toko-toko besar dan juga super store untuk antre demi mendapatkan barang idamannya dengan potongan harga gila-gilaan, paling tidak 50%.

Black Friday dikenal sebagai hari belanja dengan diskon besar sehari setelah hari Thanksgiving. Istilah Black Friday ini cukup unik dan bagi sebagian orang cukup menyeramkan.

Disebut dengan Black Friday karena tingginya minat orang yang akan belanja mengejar diskon besar-besaran yang menyebabkan macetnya lalu lintas, kecelakaan lalu lintas, bahkan tidak jarang terjadi berbagai tindak kejahatan yang memakan korban jiwa terutama di sekitar wilayah perbelanjaan.

Membludaknya para pencandu belanja tidak jarang menyebabkan berbagai kecelakaan seperti terjatuh, luka, terinjak, dan pingsan akibat berebut masuk ke toko saat pintu dibuka.

Istilah Black Friday ini diperkirakan mulai muncul di era tahun 1950-an yang terkait dengan libur panjang selama 4 hari. Di masa libur ini toko-toko justru membuka bisnisnya dan menawarkan potongan harga gila-gilaan.

Di hari ini pebisnis mengobral barangnya terutama yang sudah beredar beberapa saat dengan diskon besar dengan mengharapkan meraih keuntungan besar. Sebagai contoh di Amerika di hari Black Friday ini baik retailer maupun consumer mendongkrak angka penjualan mencapai 70% dari GDP.

Hari Spesial
Mungkin ada yang bertanya-tanya mengapa banyak orang yang mau sampai menginap untuk antre, berada di barisan terdepan, untuk belanja agar tidak kedahuluan orang lain?

Masifnya superstore yang ikut serta dalam Black Friday ini juga membuat kehebohan tersendiri. Sebagian besar superstore ternama seperti Amazon, Best Buy, Burrow, GameStop, JCPenney, Kohl's, Leesa, Macy's, Nordstrom, Sephora, Target, The Home Depot, Ulta, Walmart dan Wayfair ikut serta dalam menghebohkan diskon harga Black Friday ini.

Daya tarik utamanya adalah diskon yang gila-gilaan, umumnya hampir 87% dari harga barang yang selama ini diimpikan oleh pencandu shopping. Banting harga umumnya sampai 50%, namun cukup banyak barang yang turun lebih dari itu.

Sebagai contoh tahun ini vacuum cleaner merek Dyson nirkabel banting harga sampai 45% di hari Black Friday. Demikian juga Headphone kelas atas merek Bose QueitComfort 25 turun harga sampai 32%. Barang lain yang mengalami diskon besar meliputi TV LG 60 inchi, kamera Sony Cybershot, dan fitbit Alta activity tracker.

Barang elektronik lain seperti iPad, Marvel's Spider Man (PS4), SSD 1 TB, Nintendo Switch Lite, Xbox One Digital Edition bundle, headphone Sennheiser HD 4.50R noise-canceling juga mengalami diskon yang cukup menggiurkan.

Hebohnya potongan harga ini sampai-sampai diciptakannya aplikasi khusus yang dinamakan Price-Tracker seperti Keepa dan CemelCamelCamel untuk memudahkan penggila belanja mendapatkan potongan harga besar. 

Salah satu aplikasi price tracker yaitu Idealo mampu membandingkan dan memberikan informasi harga di 29.700 toko di Eropa.

Adanya aplikasi-aplikasi ini sebenarnya mencerdaskan para penggila belanja karena dapat memahami apakah diskon yang diberikan tersebut adalah diskon yang perlu dikejar atau tidak.  

Di samping itu memberikan kesempatan bagi konsumen untuk merencanakan barang-barang apa saja yang akan dikejar untuk dibeli di Black Friday.

Jadi dapat dikatakan bahwa hari spesial ini bisa menjadi surga tapi juga sekaligus neraka karena banyaknya diskon produk-produk tersebut justru menimbulkan kegaduhan dengan berbagai risiko.

Bagi penggila shopping di Indonesia tentunya harus segera mencari informasi di toko-toko mana saja yang akan memberikan diskon besar di hari Black Friday tahun ini. Lumayan kan dapat diskon besar walaupun harus berkeringat sedikit untuk mencari dan mengejar diskon untuk barang-barang selama ini diimpikan. 

Safe Shopping!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun