Pikiran ini  otomatis membayangkan berapa banyak ASN yang melakukan perjalanan dinas dalam setahun dan berapa kali perjalanan yang telah ditempuh.  Agar dapat menikmati  fasilitas executive lounge paling tidak penumpang harus memiliki kartu platinum atau menggunakan kelas bisnis.
Artinya kalau memiliki kartu platinum paling tidak sudah sekitar 50 kali melakukan perjalanan dengan pesawat perusahaan tertentu dalam kurun waktu tertentu pula.Â
Pikiran liar ini terus berputar kalau seseorang  melakukan penerbangan lebih dari 50 kali dalam kurun waktu tertentu maka dapat dihitung berapa anggaran yang harus dialokasikan  untuk membeli tiket, akomodasi dan honorarium perjalanan tersebut.  Jika jumlah ini selanjutnya dikalikan dengan jumlah pelaku perjalanan dinas ASN se Indonesia, maka dapat dibayangkan betapa besarnya anggarannya.
Dari hasil pengamatan ternyata  keluhan harga tiket yang mahal ternyata  berpengaruh pada jumlah penumpang dari kalangan ASN karena relatif selalu penuh terutama pada jalur penerbangan populer  tertentu.  Bahkan jika tidak cepat memesan tiket maka akan kehabisan seat saat peak time, peak day dan peak season.
Tampaknya rencana pemerintah untuk mengencangkan ikat pinggang dengan cara mengurangi anggaran perjalanan dinas ini tidaklah mulus karena perjalanan dinas ini hampir sudah menjadi "tradisi" yang berdampak besar  pada pergerakan perekonomian termasuk didalamnya jasa pernerbangan dan pejalanan lainnya, hotel, tempat perbelanjaan dan jasa lainnya.
Pembaca tentunya masih ingat terkait dengan larangan mengadakan rapat di hotel hotel yang pernah dilakukan namun gagal karena mendapat keluhan yang sangat serius dari pihak penyedia jasa perhotelan.
Demikian juga imbauan untuk menyediakan snack dan makanan sederhanya sebagai konsumsi rapat juga hanya berjalan sebentar.
Perjalanan dinas memang merupakan suatu fenomena unik di kalangan ASN dan berdampak besar pada berbagai sektor. Sudah dapat dipastikan jika hal ini dukurangi maka pihak akan berpengaruh besar terhadap pihak terkait yang selama ini mendapatkan manfaat dari anggaran perjalanan  dinas ini.
Perjalanan dinas bak buah simalakama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H