Percakapan yang sangat menarik ini mulai terdengar di Bus Damri dari Bogor menuju Jakarta. Â Ada dua orang pria dewasa berbicara cukup keras sehingga telinga nakal ini mau tidak mau nguping juga.
Percakapan berkisar tentang rencana perjalanan kedua pria ini dengan rombongannya ke Jayapura dalam rangka mengevaluasi suatu pekerjaan. Â Salah satu diantaranya (tampak sangat senior) menceritakan rencana evaluasi yang tertunda akibat belum cocoknya waktu bersama untuk mengevaluasi.
Dari topik pembicaraan dapat diduga pria ini bekerja di salah satu institusi pemerintah dan perjalanannya merupakan bagian dari tugas kantornya.
Percakapan kedua pria ini terus melebar untuk merencanakan keberangkatannya ke salah satu kota di Malaysia sebagai bagian dari rencana studi banding di negara Jiran tersebut.
Hal yang cukup menakjubkan adalah perjalanan berikutnya ke negeri jiran tersebut akan dilakukan pada minggu yang sama dengan perjalanan ke Jayapura. Â Artinya tampaknya perjalanan seperti ini baik di dalam negeri maupun yang ke luar negeri sudah merupakan pekerjaan rutin ASN ini.
Telinga dan mata nakal ini kembali beraksi di Executive Lounge salah satu penerbangan ternama.Â
Percakapan umumnya juga berkisar terkait rencana perjalanan ke daerah daerah yang terkait dengan proyek program kementerian.
Hal ini disimpulkan dari topik pembicaraan terkait siapa yang akan menjemput setibanya di wilayah tujuan dan rencana yang akan dilakukan.
Dari pendengaran percakapan dan juga identitas baik di pakaian maupun di name tags tampak jelas sekali di  Executive Lounge ini banyak dijumpai ASN alias pegawai negeri.
Demikian juga ketika mengantri mau masuk ke pesawat banyak ASN yang mengantri di jalur khusus untuk bagi penumpang yang sering berpergian (kategori gold dan platinum). Hal yang  cukup menakjubkan adalah banyak diantara mereka ini tampak masih muda. Konon katanya ada diantara pemegang kartu bergengsi ini statusnya belum diangkat menjadi ASN.