Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Metaverse Pilihan

E-Sport Ajang Olahraga Kaum Milenial

29 Juli 2019   10:39 Diperbarui: 30 Juli 2019   07:34 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bugha yang berumur 16 tahun keluar sebagai jawara. Photo: Reuters

Dalam game Fortnite 100 pemain diterjunkan ke sebuah pulau untuk mencari senjata dan membangun struktur bangunan pertahanan sekaligus menyingkirkan dan mengeliminasi lawan lawannya sampai seorang pemain menjadi pemenangnya.

Game Fortnite memang merupakan salah satu game online yang sangat popular karena diperkirakan sudah sebanyak 200 juta gamer terdaftar yang berasal dari  berbagai belahan dunia. 

Fortnite merupakan salat satu turnamen e-sport yang mendunia. Photo: The Sun
Fortnite merupakan salat satu turnamen e-sport yang mendunia. Photo: The Sun
Game ini sebenarnya dapat diunduh secara gratis namun setiap player dapat membeli berbagai fasilitas untuk meningkatkan power nya.

Dalam permainan ini player dapat bermain secara individu atau berkelompok 4 orang atau dapat juga  berkelompok 20 orang dalam satu tim.

Disatu sisi e-sport seperti misalnya Fortnite memang sudah mendunia, namun banyak kalangan pembuat undang undang di negara seperti Inggris misalnya sudah memulai mempertimbangkan dapat negatifnya seperti kecanduan game online karena tidak memberlakukan  secara ketat pembatasan umur.

Perkembangan e-sport yang sedemikian pesatnya mau tidak mau akan merubah pandangan dan definisi olahraga  yang selama ini kita fahami.

Gelombang minat e-sport yang semakin membesar ini tentu saja tidak dapat lagi ditahan karena ada segmen tertentu di masyarakat dunia yang menyukai e-sport ini yang dapat mengikuti turnamen dari tempat yang dirasakan sangat nyaman karena e-sport tidak lagi mengenal dimensi tempat dan waktu.

Jika catur dianggap sebagai olahraga otak, maka e-sport ini mengkominasikan kemampuan otak sekaligus kordinasi kecepatan jari dalam memenangkan stuatu strategi dalam suatu  turnamen.  

Mungkin disinilah letak kelebihan e-sport ini disamping tentunya dapat mencari teman tanpa batas ras, agama dan negara serta tentunya hadiahnya yang sangat menggiurkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Metaverse Selengkapnya
Lihat Metaverse Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun