Konflik agama ini seolah  mengingatkan kembali konflik agama  terbesar di dunia yang memakan korban jutaan manusia di era awal India dan Pakistas sebagai negara terpisah yang pemisahannya oleh pemerintah kolonial Inggris lebih berbasis Agama dibandingkan dengan pertimbangan wilayah dan budaya.
Pemisahan wilayah  yang menjadi negara berbasis agama juga terjadi dengan Bangladesh yang tadinya menjadi satu dengan India di bawah pemerintah kolonial Inggris,
Pertanyaan yang muncul saat ini apakah perbedaan pandangan politik yang sedemikan besarnya antara Modi sebagai penguasa India dan Imran Khan sebagai penguasa baru Pakistan akan menimbulkan konflik yang lebih besar lagi?
Jalur diplomatik yang digunakan kedua negara tampaknya sampai saat ini tidak efektif karena perbedaan pandangan politik kedua negara yang sedemikian besarnya.
Amerika yang selama ini merupakan sahabat dekat India dan tidak cocok dengan Pakistan secara terbuka mengutuk serangan mematikan ini dan berjanji akan mengambil langkah untuk membantu India dalam menumpas aksi terorisme di wilayah Kashmir ini.
Amerika mengambil langkah nyata dengan menawarkan kepada India drone pengintai tanpa awak kepada India dan juga pesawat pengangkut serta pesawat tempur F16 dan F18. Namun jika dilihat lebih dalam lagi hubungan India dan Amerika masih terganjal karena India tidak 100 % membeli peralatan militernya dan juga mendukung penuh kebijakan luar negeri Amerika.
India tercatat masih membeli minyak dari Iran yang merupakan musuh bebuyutan Smerika  dan juga senjata terkini dari Rusia yaitu Russian S-400 ground-to-air missile system.
Dunia kini menunggu dan mengantisipasi pergolakan di wilayah sengketa Kashmir yang semakin memanas. Â Gejolak politik dan ketidakstabilan di wilayah ini bukan tidak mungkin menjadi titik baru gejolak yang akan mempengaruhi stabilitas kawasan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H