Dalam pemilihan ini ada 4 kepala Negara bagian yaitu Melaka, Penang, Sabah dan Serawak tidak memiliki  peran  dalam pemilihan karena tidak memiliki kesultanan di wilayahnya.
Dalam proses pemilihannya setiap Sultan diberi kertas suara dan alat tulis yang sama dan diminta untuk menentukan sultan yang menduduki urutan pertama cocok atau tidak  tidak menjadi Agong.
Jika nama Sultan yang ada di urutan pertama gagal mendapatkan paling tidak 5 suara atau Sultan yang di urutan pertama tersebut tidak bersedia menjadi Agong, maka proses proses dilanjutkan dengan cara yang sama untuk ururan berikutnya sampai ada yang terpilih.
Dalam proses pemilihan ini ururan sultan dapat saja ditolak dengan alasan kesehatan yang tidak memadai.
Pada pemilihan kali ini giliran sultan yang akan dipiilih menjadi Agong adalah Sultan Pahang Tengku Abdullah Sultan Ahmad Shah yang baru diangkat menjadi Sultan minggu lalu menggantikan sultan sebelumnya yaitu ayahnya yang telah berusia 88 tahun.
FasilitasÂ
Disamping tinggal di istana yang memiliki 22 kubah di wilayah subbrb Kuala Lumpur, jika sudah terpilih maka Agong akan mendapatkan anggaran sebesar 1,1 juta ringgit atau setara dengan  US $266.571 per tahunnya sedangkan permaisuri akan mendapatkan  anggaran sebesar 196.872 ringgit.
Keberadaan sistem  monarki di pemerintahan Federal yang masih dipertahankan ini tampaknya ditujukan lebih kepada menjaga tradisi yang sudah mengakar sebelum Inggris menguasai Malaysia dibanding dengan fungsinya.
Kini Kesultanan lebih berfungsi sebagai simbol etnik Malay, Â penjaga nilai dan pelindung Islam di wilayahnya masing masing sekaligus sebagai wakil masyarakat. Â
Rujukan :Â Satu, Dua, Tiga, Empat, Lima