Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perkataan Kasar Merusak Budaya Bangsa

1 Januari 2019   10:32 Diperbarui: 1 Januari 2019   11:02 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak jarang banyak orang yang terjebak dalam perilaku kasar ini  dan membawanya ke tempat kerjanya atau kelingkungannya serta  melampiaskan kekesalannya tersebut kepada orang lain.  Tindakan ini merupakan cerminan rasa frustasi yang dialaminya. 

Kekasaran dapat dikategorikan sebagai "racun" kehidupan karena tidak saja mempengaruhi orang yang beprilaku kasar atau berkata kasar namun juga berpengaruh negatif  pada orang disekitarnya.

Asalkan orang yang berprilaku kasar ini menyadarinya sebenarnya frekuensi perilaku kasar dan juga dampaknya dapat dikurangi antara lain dengan tindakan positif seperti: lebih  mengapresiasi orang lain, tidak membalas tindakan kasar dengan tindakan kasar, menghindari bergaul dengan orang yang kasar, cepat meminta maaf jika kita melakukan tindakan dan kata kata kasar, atau tindakan ampuh lainnya adalah tersenyum  dengan tulus jika kita dikasari oleh orang lain.

Kita harus menyadari bahwa tindakan kasar atau perkataan kasar merupakan bentuk awal dari prilaku yang menyimpang dan tindakan agresif. Kekasaran akan merusak budaya ketimuran kita yang dikenal santun oleh dunia.

Akankah kita membiarkan prilaku dan perkataan kasar yang dipertontonkan  dengan bangga ini menggerus nilai nilai luhur bangsa ini?

Rujukan : satu, dua, tiga, empat, lima

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun