Tidak jarang banyak orang yang terjebak dalam perilaku kasar ini  dan membawanya ke tempat kerjanya atau kelingkungannya serta  melampiaskan kekesalannya tersebut kepada orang lain.  Tindakan ini merupakan cerminan rasa frustasi yang dialaminya.Â
Kekasaran dapat dikategorikan sebagai "racun" kehidupan karena tidak saja mempengaruhi orang yang beprilaku kasar atau berkata kasar namun juga berpengaruh negatif  pada orang disekitarnya.
Asalkan orang yang berprilaku kasar ini menyadarinya sebenarnya frekuensi perilaku kasar dan juga dampaknya dapat dikurangi antara lain dengan tindakan positif seperti: lebih  mengapresiasi orang lain, tidak membalas tindakan kasar dengan tindakan kasar, menghindari bergaul dengan orang yang kasar, cepat meminta maaf jika kita melakukan tindakan dan kata kata kasar, atau tindakan ampuh lainnya adalah tersenyum  dengan tulus jika kita dikasari oleh orang lain.
Kita harus menyadari bahwa tindakan kasar atau perkataan kasar merupakan bentuk awal dari prilaku yang menyimpang dan tindakan agresif. Kekasaran akan merusak budaya ketimuran kita yang dikenal santun oleh dunia.
Akankah kita membiarkan prilaku dan perkataan kasar yang dipertontonkan  dengan bangga ini menggerus nilai nilai luhur bangsa ini?
Rujukan : satu, dua, tiga, empat, lima
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H