Bagi Karunananda menyelesaikan lari walaupun dalam keadaan yang kurang menguntungkan merupakan cerminan dari tekad dan spriitnya sekaligus tanggung jawab bagi penonton yang menyaksikan lomba, negara dan rakyat yang diwakilinya.
Hal ini tercermin ketika diwawancari oleh Haruo Suzuki Karunanda menyakatan :
"The Olympic spirit is not to win, but to take part. So I came here. I took part in the 10,000 metres and completed my rounds."
Semangat pantang menyerah inilah yang kemungkinan besar mengena di hari masyarakat Jepang sekaligus cocok dengan budaya dan kehidupan masyarakat Jepang sehingga cerita tentang kegigihan Karunannanda menyelesaikan larinya dijadikan contoh dan ditanamkan di hati para pelajar Jepang.
Para pelajar Jepang akan terus membahas dan mengingat Karunananda dengan kaos bernomor punggung 67 yang terus berlari menunaikan tekad kuatnya dihadapan ratusan ribu penonton walaupun dalam keadaan sakit.
Mencapai tujuan dan menjalankan tanggungjawab bukanlah sesuatu yang mudah dilakukan namun diperlukan semangat, tekad, kerja keras dan perjuangan luar biasa.
Mungkin semangat inilah yang ingin ditanamkan di jiwa para pelajar Jepang dari cerita tentang Karunanda yang tercantum di buku teks wajib di sekolah di Jepang agar generasi muda tidak menjadi generasi serba instan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H