Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Makna di Balik Resuffle Kabinet Arab Saudi

28 Desember 2018   08:42 Diperbarui: 28 Desember 2018   10:34 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pangeran Muhammed bin Salman (kiri) dan Adel al-Jubeir (tengah). Photo: arabcenterdc.org

Baru saja terjadi reshuffle besar besaran kabinet di Arab Saudi yang oleh banyak kalangan sudah diprediksi sebelumnya sebagai upaya untuk memperbaiki reputasi Saudi di dunia internasional.  Namun tetap saja ada kejutan besar karena ada paling tidak dua posisi penting dan strategis  yang diganti menterinya, yaitu Menteri luar negeri dan Menteri National Guard.

Sulit untuk menghindar anggapan bahwa pergantian menteri di posisi yang sangat strategis ini ada kaitannya dengan peristiswa yang menggerus  reputasi Arab Saudi di dunia internasional yaitu peristiwa pembunuhan Khashoggi di Konsulat Jenderal  di Istambul beberapa lalu.

Sampai saat ini masih terdapat dua kutub perndapat terakait peristiwa pembunuhan yang menghebohkan dunia ini. Kutub pertama yang diyakini oleh Turki dan pihak intelejen dunia Barat termasuk CIA  yang menyatakan pembunuhan ini terkait erat dengan putra mahkota Saudi Pangeran Muhammed bin Salman.  Sedangkan kutub kedua adalah sanggahan dari pihak Saudi bahwa peristiwa ini tidak melibatkan putra mahkota Saudi.

Dunia kini memang sedang menunggu babak akhir dari drama pembunuhan Khashoggi ini walaupun tampaknya terdapat kemungkinan akan tidak berujung karena sampai saat ini jasad Khashoggi masih belum ditemukan.

Ada hal yang sangat menarik terkait pergantian dua posisi Menteri yang sangat strategis ini.     Adel al-Jubeir  mantan menteri luar negeri yang diganti dikenal dunia sebagai diplomat karir dan bukan dari kalangan keluarga kerajaan. Selama ini Adel al-Jubeir  dianggap sebagai diplomat yang berhasil dan disegani dunia internasional.

al-Jubeir memang telah lama menduduki posisi Menteri luar negeri yaitu  sejak era almarhum Raja Abdullah.  Sebelum terjadi peristiwa pembunuhan of Khashoggi tanggal 2 October 2018 lalu, al-Jubeir memang diprediksi akan keluar dari kabinet.

Momen pembunuhan Khashoggi ini dianggap saat yang tepat untuk mengganti al-Jubeir karena peristiwa ini langsung berada di bawah tanggungjawabnya apalagi terjadi di kantor Konsulat Jenderal.

Namun ada juga pendapat lain yang mengemuka bahwa al-Jubeir dikorbankan sebagai langkah Saudi memperbaiki reputasi internasionalnya terkait pembunuhan Khashoggi. Sebagai gantinya al-Jubeir dipindahkan posisinya di minister of state for foreign affairs.

Hal lain yang mengejutkan adalah Menteri luar negeri yang baru, yaitu  Ibrahim al-Assaf  merupakan mantan Menteri keuangan yang pada bulan Nopember 2017 lalu menurut catatan ada diantara pejabat pemerintah dan pebisnis yang ditahan oleh pihak anti korupsi Saudi.

Di posisi Kepala National Guard yang sangat strategis Pangeran Miteb bin Abdullah diganti dengan Abdullah bin Bandar bin Abdulaziz. 

Seiring dengan pergantian ini terjadi juga pergantian di kepala keamanan umum yang kini dipegang oleh Jenderal Khalid bin Qirar al-Harbi, sedangkan Musaed al-Aiban memegang posisi penasehat keamanan nasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun