Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Khashoggi dan Pertaruhan Reputasi Arab Saudi

17 Oktober 2018   07:32 Diperbarui: 17 Oktober 2018   13:18 696
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo: Business Insider

Dalam dua minggu ini mata dan perhatian dunia tertuju pada Arab Saudi terkait dengan hilangnya jurnalis internasional Jamal Khashoggi. Tekanan demi tekanan  datang dari berbagai negara termasuk negara yang selama ini menjadi sahabat dekat kepada Arab Saudi untuk menjelaskan keberadaan Khashoggi yang raib setelah masuk ke dalam kantor Konsulat Jenderal Arab Saudi di Turki.

Reputasi Arab Saudi terkait dengan hak asasi manusia  akhir akhir ini memang jadi sorotan dunia. Gerakan keterbukaan Arab Saudi di bawah kepemimpinan Pangeran Salman menyisakan kritik karena  keterlibatannya dalam perang di Yaman, blokade Qatar dan juga dipenjarakannya aktivis perempuan.

Namun negara barat sahabat Saudi seolah menutup mata atas kejadian  ini karena adanya kedekatan dan kepentingan bersama yang saling menguntungkan dan peran strategisnya dalam menjaga kestabilan politik di Timur Tengah.

Berbagai draft laporan pelanggaran terhadap nilai kemanusiaan di Yaman yang di buat di PBB selalu kandas karena adanya proteksi dari negara sahabat Saudi termasuk Amerika.

Pertaruhan  Reputasi

Namun kejadian hilangnya Khashoggi diperkirakan akan  merobah peta dukungan kepada Saudi karena berdasarkan perkembangan bukti bukti yang ada menunjukkan bahwa Khashoggi di bunuh di dalam kantor Konsulat Jenderal Saudi di Turki.

Di awal kehilangan Khashoggi pihak otoritas Saudi dan pihak Konsulat Jenderal bersikeras bahwa Khashogii telah meninggalkan gedung konsulat setelah kunjungannya.  Namun kalangan press yang mengerumuni konsulat setelah Khashoggi masuk ke dalam konsulat tidak pernah melihat Khashogi meninggalkan gedung konsulat.

Disamping itu teman wanita Khashogi pun yang menunggu Khashoggi di luar tidak pernah melihat Khashoggi meninggalkan gedung.

Sangat sulit memang pihak Konsulat Jenderal untuk menyangkal keberadaan Khashoggi di gedung konsulat  dan tidak pernah lagi meninggalkan gedung.

Pihak Kerajaan Saudi Pangeran Salman ketika ditemui oleh Secretary of State Mike Pompeo atas perintah Trump menyangkal keterlibatan pihak keluarga kerajaan atas kasus hilangnya Khashoggi ini.

Bantahan pihak kerajaan ini kembali mengundang pertanyaan karena Khashoggi memang dalam berbagai tulisannya sering mengkritik keluarga kerajaan.  Disamping itu hal yang sangat janggal adalah kedatangan tim khusus yang beranggotakan 15 orang yang terdiri dari penyidik, dokter sampai kepada ahli forensik beberapa saat sebelum Khashoggi masuk ke gedung Konsulat Jenderal. Photo lengkap ke 15 orang ini berhasil didapatkan oleh pihak otoritas Turki.

Kedatangan tim penyidik senior dan lengkap dari Saudi ini memang sangat tidak mungkin terjadi hanya karena kebetulan saja waktunya bersamaan dengan datangnya Khashoggi.

Kini bukti mulai bermunculan ke otoritas Turki yang menyelidiki kasus ini termasuk rekaman suara saat diadakannya penyidikan yang berujung pada kematian Khashoggi, walaupun sebelumnya pihak Konsulat Jenderal menyatakan bahwa CCTV yang dipasang di gedung konsulat tidak bekerja sehingga tidak ada rekaman Khashoggi memasuki gedung.

Pernyataan pihak konsulat Jenderal in terbantahkan ketika dari gedung lain terlihat ada rekaman saat Khashoggi memasuki gedung Konsulat Jenderal.

Perkembangan selanjutnya menjadi lebih rumit ketika rekaman suara yang beredar menggambarkan saat Khashoggi diintrograsi dan akhirnya dibunuh yang berdurasi selama 7 menit.

Pertanyaan terpenting adalah siapa yang mengundang Khashoggi ke Konsulat Jenderal? Tampaknya pertanyaan  ini tidak akan terungkap dalam waktu dekat karena sebelum pihak konsulat jenderal mengijinkan pihak otoritas  Turki memasuki gedung konsulat, konsul Jenderal Saudi telah meninggalkan Turki.

Disamping itu ijin hanya diberikan untuk memeriksa gedung Konsulat saja dan tidak memberi ijin untuk memeriksa gedung tempat tinggal Konsul Jenderal Saudi.

Hasil penyelidikan tim forensik Turki di gedung konsulat  menunjukkan bahwa ada upaya menghilangkan bukti bukti di gedung Konsulat Jenderal. Namun diberitakan adanya bukti bekas tetesan darah yang berhasil diambil oleh tim forensik Turki dan adanya beberapa bagian dari konsulat yang dicat ulang.

Bukti bukti awal hasil penyelidikan tim forensik Turki mengarah pada suatu kesimpulan bahwa Khashogii memang diinterogasi  di gedung konsulat oleh tim khusus dari Saudi yang berjumlah 15 orang dan berujung pada kematian.

Ketiadaan bukti jasad Khashogii menimbulkan spekulasi jaringan press internasional bahwa jasad Khashogii dimutilasi dan dilarutkan pada cairan asam sehingga tidak berbekas.

Teknologi forensik modern memang memiliki kemampuan untuk mengungkap kasus yang cukup rumit ini.  Artinya berbagai bantahan  yang dilakukan  oleh pihak Saudi tampaknya tidak dapat bertahan lagi.

Pertanyaan yang muncul sekarang adalah siapa yang memberi perintah dan bertanggung jawab atas "pembunuhan" Khashoggi jika kelak semua bukti nantinya memang mengarah ke sana?

Skenario penjelasan yang paling memungkinkan untuk mengakhiri kontroversi kasus hilangnya Khashoggi ini adalah skenario kesalahan  prosedur interogasi  yang berujung kematian Khashogii dan pihak yang paling mungkin dianggap bertanggungjawab adalah pihak tim investigasi yang datang ke Konsulat Jenderal.

Tampaknya keinginan dunia untuk mengetahui  siapa yang paling bertanggungjawab dalam kasus ini tidak akan mudah  terpenuhi. Mari kita tunggu akhir dari kasus hilangnya Khashoggi ini dan sangsi apa yang akan diberikan dunia kepada Arab Saudi, atau justru sebaliknya tidak akan ada sangsi karena dianggap sebagai kesalahan prosedur semata oleh negara sahabat Saudi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun