Pada  kenyataannya keberhasilan resep sosial yang diberikan kepada pasien manula ini tergantung pada kualitas interaksi.  Artinya frekuensi bertemu terkadang tidak efektif jika interaksi dengan orang lain tersebut tidak berkualitas. Artinya suasana hati pasien dan kecocokan suasana batin dengan orang yang diajak berinteraksi sangat menentukan keberhasilan resep sosial ini.
Rasa gelisah, kesepian dan ketakutan akibat ketersendirian juga melanda kaum muda. Â Namun kaum muda ini walaupun tinggal menyendiri masih dapat berinteraksi dengan orang lain melalui kegiatan di media sosial, sehingga resiko kesepian ini berkembang menjadi akut lebih rendah jika dibandingkan dengan manula. Namun interaksi di media sosial ini pada umumnya kurang memberikan dampak jika dibandingkan dengan interaksi langsung.
Dalam ketersendiriannya manula disamping mengalami kesepian juga mengalami keterbatasan fisik karena usia tuanya. Â Oleh sebab itu kombinasi keterbatasan fisik dan kejiwaan ini menyebabkan manula mengalami resiko penurunan daya ingat dan kualitas kesehatan yang lebih besar.
Kecenderungan semakin banyaknya praktisi kesehatan memberikan resep sosial dibanding dengan resep obat kepada pasien manula merupakan cara alternatif  dalam menjaga kualitas hidup manula.
Melalui tren ini kualitas hidup manula dapat ditingkatnya dengan harapan manula merasa lebih bahagia dalam menjalani sisa hidupnya..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H