Sebelumnya tidak ada yang menyangka bahwa pejabat tertinggi Interpol dunia ini terlibat tindakan korupsi.
Tidak ada pilihan lain bagi organisasi dunia Interpol ini untuk mengangkat wakil presiden Interpol yang bernama Kim Jong-yang yang berasal dari Korea selatan sebagai pelaksana tugas sementara Presiden Interpol dunia sampai pertemuan Majelis Umum  nya di Dubai bulan depan.
Tidak pelak lagi Meng Hongwei merupakan  pejabat tinggi negara Tiongkok dan juga public figure yang dikenal dunia karena pada bulan November 2016 lalu dia merupakan warga Tiongkok pertama yang menduduki posisi yang sangat bergengsi ini sebagai presiden Interpol.
Jika tidak ditangkap Meng Hongwei akan menduduki jabatan sebagai presiden Interpol sampai dengan tahun 2020 mendatang.
Pengalaman Tidak Menjamin Bebas Korupsi
Jika dilihat dari track record nya, Meng Hongwei memiliki pengalaman dalam menangani pengadilan dan pengawasan kriminal selama 40 tahun. Â Bidang kerja Meng Hongwei diantaranya penangan kejahatan lintas batas, narkoba dan anti teoris. Â Meng Hongmei selama 40 tahun ini memang sangat akrab dengan penegakan keadilan bagi pelanggar hukum.
Penangkapan Meng Hongwei ini menjunjukkan bahwa pemerintah Tiongkok sangat serius dalam menangani korupsi termasuk pejabat tinggi dan sekaligus menunjukkan bahwa tindakan korupsi merupakan kejahatan luar biasa dan menjadi musuh bersama.
Namun penggiat hak azasi manusia  mengkhawatirkan penangkapan Meng Hongwei ini sebagai tindakan untuk membungkam pejabat  yang tidak sehaluan dengan mengatasnamakan  korupsi.
Memang perlu waktu untuk membuktikan apakah tindakan penangkapan Meng Hongwei ini ditujukan untuk membungkam lawan politik seperti yang dituduhkan oleh pengiat hak hak azasi manusia  atau memang murni tindakan membasmi korupsi sampai ke akar akarnnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H