Peristiwa penculikan aktivis oleh pihak militer rupanya juga terjadi di Fillipina. Adalah Jovito Palparan  seorang jenderal purnawirawan  yang dikenal dengan sebutan "The Butcher" dinyatakan bersalah oleh pengadilan dan terbukti melakukan penculikan 2 mahasiswa pada tahun 2006 lalu dan diganjar oleh hakim hari ini dengan hukuman seumur hidup.
Jenderal purnawirawan Palparan dinyatakan terlibat dalam penumpasan pemberontak komunis di Fillipina dinyatakan oleh pengadilan bertanggung jawab penuh atas hilangnya  2 aktivis mahasiswa yang bernama  Karen Empeno dan  Sherlyn Cadapan.
Dua aktivis mahasiswa ini diculik dari tempat kos nya di kota Hagonoy di propinsi Bulacan sekitar 36 km sebelah utara Manila pada bulan juni 2006 lalu oleh personel militer karena diduga terlibat dalam gerakan membela gerakan kaum tani yang kekirian. Kedua aktivis ini disiksa dan diperkosa dan akhirnya dibunuh oleh personel militer namun mayat keduanya tidak pernah ditemukan.
Apa yang dapat dipelajari?
Dihukumnya jenderal purnawirawan Palparan menunjukkan bahwa hukum dan sistem peradilan di Fillipina masih berjalan dengan baik karena kasus yang menghebohkan dan melibatkan petinggi militer ini dapat diselesaikan hanya dalam waktu 7 tahun saja  dari dimulainya kasus ini pada tahun 2011 lalu.
Upaya pengadilan Fillipina menegakkan hukum ini dipresiasi oleh aktivis hak asasi manusia nasional maupun internasional dan juga The National Union of People's Lawyers (NUPL) yang menyatakan  bahwa akhirnya pelaku pelanggar hak asasi manusia mendapat ganjaran  walaupun menyangkut kalangan petinggi militer.
Disamping itu pengadilan tidak hanya menyentuh pelaku di lapangan saja namun sampai kepada pemberi perintah penculikan yang merupakan perwira tinggi militer yang memiliki reputasi.