Hampir semua orang mungkin pernah mendengar istilah  Diabetes 2 yang dalam bahasa awamnya sering disebut dengan kencing manis atau  penyakit gula, namun tidak semua orang memahami bahwa penyakit kronis yang sedang melanda dunia ini termasuk Indonesia.Â
Badan kesehatan dunia WHO memprediksi bahwa pada tahun 2030 mendatang diabetes tipe 2 merupakan penyakit utama dunia dengan posisi peringkat ke tujuh yang menyebabkan kematian.
Sebagai contoh seberapa  kronisnya penyakit diatebes tipe 2 ini, di Australia misalnya jumlah penderitanya mencapai 1,7 juta orang dari jumlah penduduknya sekitar 25 juta orang.  Dua juta penduduk Australia lainnya dalam kondisi penyakitnya berkembang menjadi diabetes.  Artinya hampir setiap menit ada 1 orang Australia yang terancam diabetes.
Pada tahun 2030 diperkirakan jumlah ini akan terus meningkat mencapai 12 juta orang yang menempatkan Indonesia pada posisi 6 dunia dalam hal jumlah penderita diabetes terbanyak di dunia,
Jika dilihat pada pola makan yang gemar makanan  yang mengandung karbohidrat tinggi  dan juga makanan dan minuman mengandung kadar gula tinggi serta juga gaya hidup yang jarang melakukan olahraga dapat dipastikan Indonesia merupakan salah satu negara yang status diabetesnya mengkhawatirkan.
Mengapa orang terkena diabetes ?
Dalam kondisi normal jika kita mengkonsumsi kalori yang berlebih yang berasal dari makanan dan minuman, maka kelebihan kalori ini akan disimpan dalam bentuk lemak yang umumnya berada di bawah lapisan kulit, pinggang, dada dan perut.
Jika kelebihan kalori yang disimpan dalam bentuk lemak ini terus menerus terjadi maka tubuh kita tidak dapat lagi mengeluarkan kelebihan energi ini dan kelebihan energi ini mulai ditumpuk di tempat yang bukan pada tempatnya seperti pankreas, hari, ginjal dll, dalam bentuk lemak actopic.
Pada penderita diabetes tipe 2, hati dan pankreas dan organ lainnya akan menjadi tempat penimbunan lemak sehingga mengganggu fungsi normal organ tersebut.Â
Kelebihan lemak ini disamping mengganggu kinerja  organ untuk memproduksi insulin, namun juga akan menghentikan sel sel tubuh lainnya merespon insulin sehingga menimbulkan kondisi yang dinamakan resistensi insulin. Dalam kondisi seperti inilah pankreas akan bekerja lebih keras lagi untuk memproduksi insulin agar kadar gula darah dalam kondisi normal.
Jika kondisi abnormal seperti ini terus menerus terjadi, maka organ vital yang terkait dengan produksi insulin ini akan mengalami  kelelahan dan tidak optimal lagi kerjanya.  Orang yang  dalam kondisi seperti inilah yang kita kenal sebagai orang penderita diabetes dengan ciri khas kadar gula darah yang tinggi.
Gejala umum
Dalam keseharian banyak orang yang salah kaprah mengasosiasikan diabetes dengan kegemukan. Pada intinya orang gemuk jika tubuhnya memiliki kemampuan untuk menyimpan lemak pada tempat yang tepat dan produksi insulin nya normal, maka orang gemuk tidak selalu akan beresiko diabetes.
Sebaliknya orang yang bobot tubuhnya normal sekalipun  dapat saja terkena diabetes jika kapasistas penimbunan  lemak di dalam tubuhnya terganggu.
Sayangnya banyak sekali orang yang tidak menyadari bahwa dirinya sedang berkembang menjadi penderita diabetes, sehingga dalam banyak kasus orang baru mengetahui dia penderita diabetes dalam kondisi yang sudah  terlambat saat mulai melakukan pemeriksaan kadar gula darah, karena sebelumnya tidak pernah melakukan tes gula darahnya.
Pada umumnya orang yang  menderita gejala  diabetes atau orang yang sudah dinyatakan sebagai diabetes mengalami gejala seperti:
- Sering haus
- Sering buang air kecil
- Merasakan lesu dan lemas
- Sering merasakan lapar
- Jika sakit lambat sembuhnya
- Penglihatan kabur
Jadi sebaiknya jika kita mengalami gejala di atas kita melakukan konsultasi dengan dokter dan memeriksakan kadar gula darah.
Diabetes Dapat Dicegah
Hasil penelitian selama ini menunjukkan bahwa diabetes sangat erat dengan pola hidup seseorang dan jika pola hidup ini dapat dikontrol maka diabetes dapat dicegah. Pola hidup yang erat hubungannya dengan diabetes ini adalah pola konsumsi gula yang berlebihan dan jarangnya melakukan aktivitas fisik.
Hal yang menggembirakan adalah jika kita dapat menurunkan berat badan kita sekitar 5-10% saja, maka akan dapat mengurangi resiko terkena  diabetes dan juga mengurangi komplikasinya berkembangnya penyakit lain seperti stroke, darah tinggi dan penyakit jantung.
Hasil peneltian juga menunjukkan jika seseorang dalam kondisi pre diabetes (belum diabetes namun jika tidak diambil tindakan akan berkembang menjadi diabetes) yang ditandakan dengan kadar gula darah di atas normal, penurunan berat badan sekitar 50-10% ini juga sangat bermanfaat.
Data empiris menunjukkan bahwa 6 dari 10 orang yang tadinya dalam kondisi pre diabetes jika berat badannya diturunkan tidak berkembang menjadi diabetes.
Bagi orang yang sudah terlanjut diabetes, hal yang perlu diperhatikan adalah mengontrol kondisi diabetes ini agar tidak menimbulkan komplikasi seperti stroke dan serangan jantung dengan cara mengontrol tekanan darah, level kolesterol dan gula darah secara rutin.
Diabetes tipe 2 yang kini sudah dinyatakan oleh  WHO sebagai salah satu penyakit kronis dunia sangat erat dengan gaya hidup modern yang seringkali tidak kita sadari telah  menjerumuskan kita pada kondisi yang tidak menguntungkan kesehatan jika.
Jadi intinya untuk mencegah diabetes, kita harus mengontrol berat badan, pola makan dan minum dengan gizi seimbang  dan juga melakukan aktivitas fisik yang cukup.
Rujukan: satu, dua,tiga, empat, lima, enam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H