Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kudeta 65 Tahun Lalu Luka Lama Iran-Amerika

20 Agustus 2018   11:48 Diperbarui: 20 Agustus 2018   12:20 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kudeta Dr. Mossadegh tanggal 19 Agustus 1953 menandai ketegangan politik Iran-Amerika. Sumber: AP News

Ketegangan hubungan diplomatik Iran dan Amerika di bawah pemerintahan Trump memang sedang meningkat setelah Trump mengumumkan keluar dari  kesepakatan nuklir dunia dengan Iran, dimana saat disetujui Amerika masih di bawah pemerintahan Obama.

Jika dirunut dari catatan sejarah cikal bakal ketegangan dua negara ini dimulai 65 tahun lalu ketika Iran masih dibawah kepemimpinan Dr. Mossadegh yang merupakan pimpinan Iran yang terpilih secara demokratik.

Peristiwa kudeta yang mengulingkan Dr. Mossadegh yang terjadi pada tanggal 19 Agustus 1953 paling tidak menggambarkan skenario klasik kepentingan Amerika di wilayah Timur Tengah yang  memerlukan kepastian suplai minyaknya.  Sementara Iran memang sejak dulu menjadi negara pemasok mentah utama dunia.

Peristiwa Kudeta yang terjadi di Iran saat itu memang sangat kental dengan peran Amerika dan Inggris.

Tiga bulan sebelum terjadinya kudeta yang menggulingkan Dr. Mossadegh, ditandai dengan keputusannya mengambil alih perusahaan minyak Anglo-Iranian Oil Company yang kini dikenal dengan British Petroleum (BP) dengan alasan perusahaan minyak ini kurang memberikan manfaat bagi kepentingan Iran.

Inggris tidak menerima tindakan Iran ini dan meminta bantuan Amerika yang menurut catatan sejarah memicu tindakan pembalasan kedua negara ini berujung dengan kudeta di dalam negeri yang menyebabkan kejatuhan Dr. Mossadegh.

Kelak nantinya kejatuhan Dr. Mossadegh mengukuhkan keluarga kerajaan Mohammad Reza Shah Pahlavi berkuasa di Iran selama 25 tahun dengan ciri khas pemerintahan kerajaan yang dekat dengan dunia barat.

Setelah kejatuhannya Dr. Mossadegh dihukum menjalani hukuman penjara selama 3 tahun dan selanjutnya menjalani tahanan rumah atas perintah  Mohammad Reza Shah Pahlavi   sampai akhirnya meninggal dunia pada tahun 1967.

Kejatuhan Mohammad Reza Shah Pahlavi pada tahun 1979 akibat gelombang revolusi Islam Iran menandai awal tidak adanya hubungan diplomatik dan rangkaian ketegangan Iran dengan Amerika dan juga negara barat lainnya.

Ketegangan diplomatik antara Iran dan Amerika sedikit mencair ketika pada tahun 2000 lalu Secretary of State Madeleine Albright secara terbuka mengakui peran Amerika dalam kudeta yang menyebabkan kejatuhan Dr. Mossadegh yang  dikatakannya sebagai titik mundur dunia politik Iran.

Ketegangan antara Iran dan Amrika yang berlangsung selama beberapa dekade ini tampaknya menemui titik terang ketika pada tahun 2015 lalu di bawah pemerintahan Obama menandatangai kesepatan nuklir dengan Iran bersama dengan 5 negara nuklir lainnya

Kejatuhan Dr. Mossadegh dipandang dengan cara yang sangat berbeda antara Iran dan Amerika.  Bagi Iran peristiwa kudeta ini mengingatkan kembali luka lama berupa campur tangan asing dalam politik dalam negeri Iran sekaligus menegaskan bahwa Amerika merupakan negara yang tidak dapat dipercaya.

Bagi Amerika peristiwa 65 tahun yang lalu tersebut merupakan titik dimana Amerika memungkinkan mencampuri kembali poltik dalam negeri Iran karena selama ini Iran dianggap sebagai duri dalam daging karena disamping tidak  dapat dikendalikan sesuai dengan keinginan Amerika juga memiliki kemampuan untuk mengembangkan senjata nuklir.

Langkah awal yang diambil Amerika untuk menghukum Iran akibat ketidakpatuhannya dengan Amerika adalah dengan cara keluar dari kelompok kesepakan nuklir dengan Iran dan menerapkan sangsi bagi negara dan perusahaan yang bermitra dengan Iran.

Demonstrasi besar besaran yang terjadi di Iran untuk memprotes keterpurukan ekonomi beberapa bulan lalu oleh pemerintah Iran dianggap sebagai demontrasi yang disusupi pihak asing yang kembali ingin menghancurkan Iran.

Langkah Amerika ternyata tidak hanya sampai kepada penerapan sangsi ekonomi saja, namun melangkah lebih lanjut dengan membentuk Iran Action Group (IAG)  pada hari kamis minggu lalu yang oleh Amerika disebut bertujuan untuk "merubah tingkah lalu polik Iran"  yang selama  ini tidak dapat dikendalikan oleh Amerika.

Pembentukan IAG dapat dianggap sebagai wadah konsultasi dengan negara lain yang sepaham dengan Amerika untuk mensinkronkan tindakan yang akan diambil terhadap Iran untuk menyadarkan bersama sama bahwa Iran adalah ancaman nyata dunia.

Sebagai reaksi dari pembentukan IAG oleh Amerika, pemerintah Iran menyatakan bahwa upaya Amerika untuk menjatuhkan pemerintah Islam Republik Iran ridak akan pernah berhasil.

Tampaknya  bekas luka yang terjadi 65 tahun yang belum sepenuhnya sembuh ini  kini mulai terasa sakit dan menganga kembali ketika akhir akhir ini Iran dan Amerika kembali berseteru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun