Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mengenal Parker si Penjelajah Matahari

13 Agustus 2018   09:39 Diperbarui: 13 Agustus 2018   10:50 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemarin tepatnya tanggal 12 Agustus lalu pada pukul 3.31 waktu setempat penjelajah matahari yang berukuran sebesar mobil kecil  yang bernama Parker berhasil diluncurkan dengan menggunakan roket Delta IV di pangkalan angkatan udara Amerika,  Cape Canaveral.

Dua jam stelah peluncuran,  misi peluncuran dianggap sukses dan berjalan dengan lancar  karena peluncuran dan perjalanan  pesawat ruang angkasa ini berjalan sesuai dengan rencana.

Keberhasilan peluncuran Parker yang namanya diambil dari seorang pakar astro fisika yang bernama Eugene Parker yang kini berusia 91 tahun ini membuka sejarah baru bagi pengkembangan teknologi ruang angkasa. 

Nama  Eugene Parker diabadikan sebagai nama penjelajah matahari ini kareja   di tahun 1958 untuk pertama kalinya menggambarkan adanya fenomena solar wind di permukaan matahari.

Roket peluncur Parker: Photo: NASA
Roket peluncur Parker: Photo: NASA
Jika berhasil menjelajahi matahari Parker akan mencatat sejarah baru ruang angkasa. Photo: NASA
Jika berhasil menjelajahi matahari Parker akan mencatat sejarah baru ruang angkasa. Photo: NASA
Peralatan canggih yang menyertai Parker: Photo: Johns Hopkins University Applied Physics Laboratory
Peralatan canggih yang menyertai Parker: Photo: Johns Hopkins University Applied Physics Laboratory
Peralatan canggih yang menyertai Parker: Photo: Johns Hopkins University Applied Physics Laboratory
Peralatan canggih yang menyertai Parker: Photo: Johns Hopkins University Applied Physics Laboratory
Jika semuanya berjalan dengan lancar Parker akan memecahkan rekor sebagai penjelajah buatan  manusia yang berhasil mendekati matahari dengan jarak terdekat, yaitu 6,16 juta km dari permukaan matahari.

Sebelumnya pada tahun 1976 probe yang dinamakan dengan Helios-2 hanya berhasil mendekati matahari dengan jarak 43 juta km dari permukaan matahari.

Sebagai gambaran kehebatan misi Parker kali ini, Parker dilapisi pelindung yang dibuat secara khusus untuk menahan panas 1.300oC ketika melakukan misinya mendekati dan mengelilingi  matahari.

Korona Matahari. Photo: NASA
Korona Matahari. Photo: NASA
Sejarah teknologi ruang angkasa akan tercipta ketika Parker memasuki wilayah korona matahari. Photo: NASA
Sejarah teknologi ruang angkasa akan tercipta ketika Parker memasuki wilayah korona matahari. Photo: NASA
Selain tahan panas,  Parker  tercatat sebagai pesawat tercepat yang pernah dibuat manusia, yaitu 190 km per detik. Dengan kecepatan seperti ini, maka jarak antara New York dan Tokyo akan ditempuh Parker  dengan 1 menit saja.

Keberhasilan peluncuran penjelajah matahari Parker ini juga menandai keberhasilan misi menjelah matahari yang telah dirancang 60 tahun lalu.

Dalam misinya mendekati dan menjelajah matahari, dengan menggunakan data yang dikirimkan Parker,  para ilmuwan akan mempelajari pengaruh korona matahari  terhadap atmosfir bumi yang kita tinggali ini,.

Direncanakan  pada bulan Oktober mendatang Parker akan terbang menuju dan mengelilingi Venus. Dengan memanfaatkan gaya tarik Venus, Parker selanjutnya akan malakukan manuver  mendekati dan mengelilingi matahari.

Pada bulan November mendatang diharapkan Parker akan terbang mendakati matahari dengan jarak 15 juta mil dari matahari.  Dengan jarak sedekat itu Parker disebutkan sudah berada dalam wilayah korona matahari yang penuh misteri sampai saat ini.

Dalam misinya selama 7 tahun ke depan Parker akan mengelilingi matahari sebanyak 24 kali sampai mencapai jarak terdekatnya dengan pemukaan matahari jaitu 6,16 juta km.

Untuk menggambarkan seberapa dekat Parker mendekati matahari ini, kita misalkan saja jarak antara matahari dan bumi itu hanya seukuran 1 meter.  Maka dengan gambaran jarak seperti ini jarak antara  Parker dengan pemukaan matahari sekitar 4 cm saja.

Perkembangan teknologi termasuk teknologi luar angkasa memang  sangat menakjubkan dan terkadang sulit untuk dibayangkan.  Semoga kemajuan teknologi ini memberikan kemaslahatan bagi umat  manusia.

Rujukan : satu,dua, tiga, empat, lima, enam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun