Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ketika Ketenaran Menjadi Petaka bagi Satwa Liar

14 April 2018   09:45 Diperbarui: 14 April 2018   18:51 1062
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Srigala

Srigala memang dikenal sebagai hewan predator yang sangat luas penyebarannya.  Namun penciutan habitat alami srigala yang diperkirakan mencapai 30% membuat populasi srigala di wilayah Eropa Barat dan Amerika sudah masuk kategori langka.

Gorila

Gorila merupakan salah satu satwa langka  yang menjadi perhatian dunia karena penurunan populasinya yang sangat drastis dalam kurun waktu 20 tahun terakhir ini.

Di dunia terdapat 4 sub spesies gorilla, namun 2 diantaranya jumlahnya hanya mencapai ratusan ekor saja dan terisolasi dalam beberapa kelompok.  Dua   sub spesies lainnya mengalami penurunan populasi yang sangat drastis sehingga diperkirakan jumlahnya hanya tinggal beberapa ekor saja.

Bagaimana ke depannya?

Menghadapi resiko kepunahan satwa langka di atas memang diperlukan reorientasi  pandangan manusia bahwa jika keberadaan satwa tersebut dipertahankan manfaatnya akan jauh lebih besar dari keuntungan sesaat yang didapat dari hasil membunuh satwa tersebut.

Konsep pelestarian saat  ini lebih menekankan kepada pemanfaatan satwa liar untuk kepentingan manusia namun harus tetap menjaga kelestariannya.

Pemanfaatan satwa liar ini bukan berarti satwa liar tersebut harus dibunuh.  Hasil studi menunjukkan bahwa pemanfaatan satwa liar dalam program eko turisme di Afrika menghasilkan uang, devisa, pekerjaan, menggerakkan perekonomian dengan hasil  yang jauh lebih besar.

Semoga manusia menyadari bahwa hidup berdampingan itu jauh lebih bermakna dan lebih indah jika dibandingkan dengan saling memangsa.

Rujukan:1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun