Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengenang 100 Tahun Pandemik Flu

10 April 2018   18:38 Diperbarui: 10 April 2018   19:13 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh sebagian orang Flu mungkin saja dianggap sebagai penyakit yang tergolong ringan, namun semakin bertambah beratnya gejala flu yang berdampak langsung pada  kesehatan kita akhir akhir ini mengingatkan akan kejadian pandemik flu 100 tahun yang lalu.

Tahun ini dunia mengenang 100 tahun  kembali kejadian pandemik flu yang merupakan salah satu pandemik yang paling mematikan dalam sejarah manusia.

Pada tahun 1918 dunia dikejutkan dengan merebaknya virus influenza stain baru yang dikenal sebagai Flu Spanyol.  Tidak tanggung tanggung pandemik flu ini memakan lebih dari 50 juta korban jiwa di seluruh dunia.

Pandemik flu ini mencatatkan rekor tersendiri dalam sejarah penyebaran penyakit dunia yang memakan korban jauh lebih banyak dari total korban jiwa pada Perang Dunia I. Kejadian ini memang menjadi memori kelam dalam dunia kesehatan.

Hal yang sulit dibayangkan

Saat terjadinya pandemik flu di tahun 1918 diperkirakan sebanyak 500 juta penduduk dunia tertular flu yang mematikan dengan korban jiwa diperkirakan mencapai 50-100 juta jiwa.  Jadi tidak heran jika kejadian pandemik flu ini dianggap sebagai salah satu pandemik yang paling mematikan dalam sejarah manusia.

Pada awalnya gelombang wabah flu ini tampak seperti gejala flu biasa seperti misalnya demam, menggigil dan lemas, namun  beberapa hari korban dapat pulih kembali dan tingkat kematian saat itu yang masih sangat rendah.

Namun gelombang serangan wabah flu yang kedualah yang menurut catatan sejarah sangat  mematikan.  Gelombang kedua serangan flu ini terjadi pada tahun yang sama.

Serangan gelombang kedua wabah flu ini memang sangat mengerikan, karena korban yang terserang virus flu meregang nyawa beberapa jam atau hitungan hari setelah munculnya gejala pertama.

Gejala serangan virus flu yang mematikan ini meliputi kulit yang berubah menjadi kebiruan, paru paru yang dipenuhi cairan yang menyebabkan korban kesulitan bernafas dan akhirnya meninggal dunia.

Strain virus flu baru yang tidak diketahui jenisnya ini untuk pertama kalinya diketahui menyerang Eropa, Amerika dan Asia, setelah itu virus flu ini menyebar ke seluruh bagian dunia secara tidak terkendali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun