Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Kebocoran Minyak di Teluk Balikpapan bukan Kejadian Biasa

5 April 2018   08:22 Diperbarui: 5 April 2018   15:24 2920
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari berbagai sumber yang dikumpulkan, kebakaran di perairan pelabuhan Semayang, teluk Balikpapan yang memakan korban jiwa diduga kuat berasal dari patahnya pipa milik Pertamina yang ada di bawah perairan.

Walupun kini masih dalam penyelidikan pihak berwenang terkait dengan penyebab kejadian ini, kejadian ini telah menjadi bahan pemberitaan di berbagai media massa dan TV dunia.

Pada setiap peristiwa keborocan minyak di perairan, sebaiknya kejadian ini perlu dipandang dengan sangat serius oleh pihak terkait. Kebocoran minyak di perairan luas bukanlah skedar peristiwa biasa.

Sebagai contoh di salah satu wilayah pantai di Afrika, peristiwa kebocoran minyak yang mencermari lautan dan pantai dampaknya dirasakan sampai lebih dari 15 tahun.

Dampak ini terkait dengan penurunan kualitas hidup manusia yang tinggal di wilayah tersebut akibat pencemaran air tanah yang berdampak langsung pada penurunan kesehatan dan penurunan pendapatan akibat banyaknya ikan dan satwa laut lainnya yang mati akibat pencermaran.

Mengapa perlu serius?
Tumpahan minyak di permukaan air laut memang sangat berbahaya dan langsung mempengaruhi kehidupan satwa laut. Pencemaran minyak yang melekat pada satwa laut seperti berang berang dan burung dll nya akan merusak sistim insulasi pada hewan tersebut yang ada di bulunya.

Apabila satwa ini kehilangan sistim insulasinya, maka air akan menyerap ke bulu dan langsung mempengaruhi suhu tubuhnya. Dalam banyak kasus satwa yang tercemar permukaan tubuhnya oleh tumpahan minyak ini akan mati akibat kedinginan atau yang dikenal sebagai hypothermia.

Cemaran minyak berpengaruh jangka panjang pada kualitas hidup satwa. Sumber: NOAA
Cemaran minyak berpengaruh jangka panjang pada kualitas hidup satwa. Sumber: NOAA
Pencemaran minyak berdampak pada satwa laut. Photo: Pinterest
Pencemaran minyak berdampak pada satwa laut. Photo: Pinterest
Tidak hanya sampai di situ saja, jika satwa ini mencerna tumpahan minyak akibat satwa tersebut mencoba membersihkan bulunya dari cemaran minyak maka satwa tersebut akan mati akibat keracunan.

Ikan, ubur-ubur, dan satwa air lainnya yang di hidup di air juga akan terkena dampaknya jika memasuki batas perairan yang tercemar ini. Ikan dan ubur-ubur yang terkena cemaran ini akan terganggu pertumbuhannya dan mengalami perbesaran hati.

Demikian juga dampaknya pada proses fisiologis lainnya seperti meningkatnya pernafasan dan detak jantung ikan, mengalami pencemaran insang dan menggangu reproduksi. Di samping itu cemaran minyak akan mempengaruhi langsung survivability telur dan larva ikan.

Pengaruh cemaran minyak ini terhadap kehidupan satwa memang sangat tergantung dari jenis tumpahannya.

Tumpahan minyak asal gasoline dan diesel oleh banyak ahli digolongkan sebagai cemaran ringan karena jenis cemaran ini tidak berdampak panjang pada satwa laut. Cemaran ini bisanya akan menguap dalam waktu cepat.

Namun cermaran ringan ini juga dapat menjadi berbahaya apabila tumpahan ini terbakar karena akan menghasilkan racun yang berbahaya dari hasil bakarannya. Racun ini akan membunuh satwa dan tubuhan yang terpapar racun ini.

Di samping itu jika manusia mengirup racun cari bakaran ini atau terkena kulit akan membahayakan kesehatan.

Namun jika cemaran ini digolongkan sebagai cemaran berat seperti misalnya pada kasus tumpahan minyak kapal tanker, kebocoran pipa minyak dll yang penampakan cemarannya biasanya hitam dan pekat, maka dampaknya terhadap lingkungan akan besar dan lama. Pencemaran ini dikategorikan sebagai pencemaran berat.

Dalam beberapa kejadian pencemaran minyak yang masuk kategori berat ini dampaknya dapat bertahan bulanan dan bahkan sampai tahunan jika tumpahan ini tidak segera dibersihkan secara benar dan tuntas.

Sebagai gambaran, cermaran minyak hitam yan pekat yang mengenai bulu burung akan menyebabkan kematian karena burung akan mengalami hypothermia. Dalam beberapa minggu cemaran minyak jenis tertentu yang menempel padat permukaan tubuh satwa akan mengeras. Dalam jangka Panjang cermaran minyak ini dapat menimbulkan tumor pada satwa laut.

Langkah yang harus dilakukan
Oleh sebab itu disarankan fokus penyelidikan kejadian kebocoran minyak di teluk Balikpapan ini tidak saja difokuskan pada pencarian pihak yang paling bertanggung jawab terhadap kejadian ini, namun juga harus difokuskan pada penanggulangan dampaknya pada kerusakan lingkungan.

Cara Indonesia menangani kasus kebocoran minyak ini tentu saja akan menjadi sorotan dunia karena dampaknya pada kerusakan lingkungan mungkin tidak dapat diukur saat ini,namun akan berdampak dalam jangka panjang.

Semoga kita semua dapat menyadari bahwa kasus kebocoran minyak ini bukan merupakan kejadian biasa, namun merupakan kejadian luar biasa yang harus ditangani secara serius terutama dampaknya terhadap kerusakan lingkungan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun