Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belajar dari Kasus Kebocoran Soal Ujian Nasional di India

31 Maret 2018   09:33 Diperbarui: 31 Maret 2018   09:58 1004
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbicara tentang kebocoran soal ujian, India tercatat sebagai salah satu negara yang kerap kali mengalami kejadian ini dalam skala kejadian yang masif.

Kebocoran soal ujian di India memang sudah masuk kategori ekstrim.  Sebagai contoh pada tahun 2015 lalu kasus kebocoran soal ujian terjadi di propinsi Bihar melibatkan banyak pihak dengan skala massal.

Para orangtua dan rekan rekan siswa yang ujian sampai  memanjat dinding sekolah untuk memberikan jawaban soal kepada siswa yang sedang ujian.  Dalam kasus  ini sebanyak 300 orang ditahan dan 750 siswa dikeluarkan dari sekolah akibat terlibat kejadian ini.

Terus berulang

Baru baru ini kejadian bocornya soal ujian kembali terjadi dengan skala yang lebih besar pada pada ujian nasional yang mengharuskan 1,6 juta siswa harus mengikuti ujian ulang.

Suasana ujian nasional di India. Sumber: gulfnews.com
Suasana ujian nasional di India. Sumber: gulfnews.com
Di India hasil ujian nasional memang berperan sangat besar dalam menentukan lulusan sekolah menengah atas untuk mendapatkan kursi di perguruan tinggi. Oleh sebab itu,  berbagai upaya dilakukan untuk mendapatkan nilai ujian yang baik agar dapat mengikuti perkuliahan di perguruan tinggi ternama.

Kejadian bocornya soal ujian terjadi pada ujian nasional yang dilaksanakan oleh the Central Board of Secondary Education (CBSE).  Dalam kebocoran soal kali ini sudah ada 32 orang yang disidik terkait dengan kebocoran soal  matematika dan ekonomi. Orang orang yang disidik ini didakwa  menyebarkan jawaban soal ujian nasional matematika dan ekonomi ini melalui WhatsApp sebelum pelaksanaan ujian.

Indikasi adanya kebocoran soal ujian nasional ini mulai terlihat pada tanggal 15 Maret lalu ketika  ada  laporan yang masuk pihak terkait di pemerintahan bahwa soal ujian sudah bocor. Indikasi kebocoran semakin kuat ketita pada tanggal 26 Maret lalu soal ujian untuk mata ajaran ekonomi beredar di media sosial beberapa saat sebelum pelaksanaan ujian.

Lemahnya Sistem

Kasus kebocoran soal ujian nasional yang baru baru ini terjadi di India tentunya membuat frustasi siswa, orang tua dan pendidik karena siswa harus mengikuli ujian ulang.

Ujian ulang menuai protes siswa. Sumber: Press Trust of India/BBC
Ujian ulang menuai protes siswa. Sumber: Press Trust of India/BBC
Pratik kecurangan ujian yang  umum terjadi  adalah  pemberian uang sogok yang besar kepada petugas untuk membeli dan membocorkan  soal ujian.  Kualitas mentalitas pihak yang terkait dengan ujian ini memang sangat menentukan dalam menurunkan tingkat kecurangan dalam ujian nasional.

Kebocoran soal ujian nasional ini membuat Menteri Pendidikan India turun langsung bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk mengungkap dan menangkap pihak yang bertanggungjawab terkait kebocoran soal ini, termasuk dari pihak pengelola bimbingan belajar.

Tantangan terbesar pemerintah India terkait dengan kebocoran soal ini adalah bagaimana memperbaiki sistim ujian sehingga soal ujian bebas dari kebocoran.

Salah satu penyebab bocornya ujian ini adalah kelemahan sistem ujian online yang menyebabkan soal ujian dapat dibobol melalui berbagai cara termasuk memanfaatkan orang dalam.

Kejadian kebocoran soal ujian nasional di India ini memang sudah menjadi isu nasional yang berujung pada dikritisnya partai yang berkuasa saat ini yaitu Bharatiya Janata Party (BJP)terkait dengan  lemahnya sistem pengamanan digital di India.

Lemahnya sistem pengamanan digital di India beberapa waktu lalu juga diungkap oleh pihak partai oposisi ketika terjadi kebocoran data pribadi yang bersumber dari aplikasi resmi PM India Modi kepada  pihak ketiga tanpa diketahui oleh pengelola aplikasi.

Upaya yang dilakukan

Berbagai upaya memang telah dilakukan oleh pihak terkait di India untuk mengurangi kecurangan dalam ujian seperti misalnya melarang siswa memakai kaos kaki dan sepatu selama ujian berlangsung dan menerapkan hukuman denda dan penjara bagi siswa yang terlibat kecurangan.

Langkah yang lebih ekstrim juga diambil oleh pemerintah India termasuk mengeluarkan siswa dari sekolah dan memenjarakan orangtua yang terlibat dalam membantu anaknya melakukan kecurangan dalam ujian.

Di beberapa negara bagian di India seperti misalnya di Uttar Pradesh di setiap ruang ujian dipasang CCTV agar dapat memantau siswa selama ujian dan mendeteksi jika ada kecurangan.

Tindakan ekstrim untuk menghukum berat pihak pihak yang terlibat dalam kecurangan ujian ini termasuk siswa dan orangtua memang diperlukan untuk meberikan efek jera sekaligus menciptakan suasana ujian yang kondusif, adil dan bersih dari kecurangan.

Tindakan ekstrim ini tentunya tidak banyak memberikan dampak  besar selama sistem evaluasi keberhasilan siswa hanya ditentukan oleh ujian semata, apalagi jika hasil ujian nasional ini dikaitkan dengan persyaratan masuk ke perguruan tinggi. Semoga kita dapat belajar dari kasus kebocoran soal ujian nasional di India ini.

Rujiukan:Satu, Dua, Tiga, Empat, Lima

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun