Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belajar dari Kasus Kebocoran Soal Ujian Nasional di India

31 Maret 2018   09:33 Diperbarui: 31 Maret 2018   09:58 1004
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kebocoran soal ujian nasional mengharuskan 1,6 juta siswa mengikuti ujian ulang. Sumber: indianexpress.com

Kebocoran soal ujian nasional ini membuat Menteri Pendidikan India turun langsung bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk mengungkap dan menangkap pihak yang bertanggungjawab terkait kebocoran soal ini, termasuk dari pihak pengelola bimbingan belajar.

Tantangan terbesar pemerintah India terkait dengan kebocoran soal ini adalah bagaimana memperbaiki sistim ujian sehingga soal ujian bebas dari kebocoran.

Salah satu penyebab bocornya ujian ini adalah kelemahan sistem ujian online yang menyebabkan soal ujian dapat dibobol melalui berbagai cara termasuk memanfaatkan orang dalam.

Kejadian kebocoran soal ujian nasional di India ini memang sudah menjadi isu nasional yang berujung pada dikritisnya partai yang berkuasa saat ini yaitu Bharatiya Janata Party (BJP)terkait dengan  lemahnya sistem pengamanan digital di India.

Lemahnya sistem pengamanan digital di India beberapa waktu lalu juga diungkap oleh pihak partai oposisi ketika terjadi kebocoran data pribadi yang bersumber dari aplikasi resmi PM India Modi kepada  pihak ketiga tanpa diketahui oleh pengelola aplikasi.

Upaya yang dilakukan

Berbagai upaya memang telah dilakukan oleh pihak terkait di India untuk mengurangi kecurangan dalam ujian seperti misalnya melarang siswa memakai kaos kaki dan sepatu selama ujian berlangsung dan menerapkan hukuman denda dan penjara bagi siswa yang terlibat kecurangan.

Langkah yang lebih ekstrim juga diambil oleh pemerintah India termasuk mengeluarkan siswa dari sekolah dan memenjarakan orangtua yang terlibat dalam membantu anaknya melakukan kecurangan dalam ujian.

Di beberapa negara bagian di India seperti misalnya di Uttar Pradesh di setiap ruang ujian dipasang CCTV agar dapat memantau siswa selama ujian dan mendeteksi jika ada kecurangan.

Tindakan ekstrim untuk menghukum berat pihak pihak yang terlibat dalam kecurangan ujian ini termasuk siswa dan orangtua memang diperlukan untuk meberikan efek jera sekaligus menciptakan suasana ujian yang kondusif, adil dan bersih dari kecurangan.

Tindakan ekstrim ini tentunya tidak banyak memberikan dampak  besar selama sistem evaluasi keberhasilan siswa hanya ditentukan oleh ujian semata, apalagi jika hasil ujian nasional ini dikaitkan dengan persyaratan masuk ke perguruan tinggi. Semoga kita dapat belajar dari kasus kebocoran soal ujian nasional di India ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun