Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kamatian "Sudan" Membuat Dunia Berduka

21 Maret 2018   10:00 Diperbarui: 21 Maret 2018   19:18 1342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sudan hidup di penangkaran. Photo: homas Mukoya, Reuters

Upaya menyelamatkan northern white rhino ini memang telah dipayakan semaksimal mungkin karena status pupulasinya sudah sangat langka dan terancam punah dari muka bumi ini.

Pada tahun 2009 lalu diketahui hanya ada 2 jantan dan 2 betina jenis badak ini. Keempat badak langka ini di pindahkan dan perlihara di Ol Pejeta di  Kenya dari kebun binatang di Czechoslovakia dengan harapan badak langka ini merasakan habitat alaminya sehingga dapat berkembang biak.

Namun tampaknya walaupun sudah menggunakan teknologi terbaru badak jenis ini mengalami kesulitan untuk berkembang biak. Sebagai gambaran untuk melakukan pembuahan buatan badak diperkirakan menghabiskan biaya sekitar US$ 10 juta.

Upaya dunia agar badak langka ini memiliki keturunan ditumpukan pada upaya mengawinkan  badak betina  bernama Najin yang kini berusia 27 tahun dan  Fatu anak betinanya yang  berusia 17 tahun dengan badak badak jantan jenis southern white.

Najin (kiri) dan Fatu (kanan). Photo: Getty
Najin (kiri) dan Fatu (kanan). Photo: Getty

Upaya ini masih belum membuahkan hasil karena kedua betina badak jenis langka ini belum juga mengalami kebuntingan.

Setelah kematian Sudan, para pakar konservasi mengambil  materi genetik dari berbagai bagian tubuh Sudan dan menyimpannya untuk mendukung upaya konservasi jenis badak langka ini di masa mendatang.

Saat ini upaya menyelamatan jenis badak langka ini dilakukan dengan menyimpan dan membekukan  spema dan sel telur dan selanjutnya melakukan pembuatan buatan dan menanamkan embrionya ke induk angkat dari jenis  southern white rhino. Dunia memang sangat berharap upaya ini dapat berhasil menyelamatkan badak putih langka ini dari kepunahan.

Keserakahan dan ketamakan manusia telah terbukti sebagai faktor utama kerusakan bumi dan kepunahan makhluk ciptaan Allah SWT.

Sumber:Satu, Dua, Tiga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun