Hari ini Tanggal 8 Maret dunia secara serentak tidak terkecuali Indonesia memperingati hari wanita sedunia.
Perayaan ini ditujukan untuk merayakan pencapaian wanita dalam berbagai hal seperti sosial, ekonomi, budaya dan politik. Â Hari wanita sedunia juga dikenal sebagai the United Nations (UN) Day for Women's Rights and International Peace.
Salah satu prestasi dan pencapaian yang unik sekaligus menginspirasi dunia adalah perjuangan dan prestasi Janki Sudama yang dikenal sebagai pejudo tuna netra dari India.
Dengan statusnya sebagai wanita sekaligus mengalami kendala akibat keterbatasan penglihatannya, Sudama telah menunjukkan pada dunia bahwa dirinya pantas menjadi perhatian dunia.
Dibesarkan di masyarakat tradisional di pedesaan, nasib Sudama dapat saja berakhir sebagaimana nasib  wanita umumnya yaitu tinggal  di rumah dan sangat rawan terhadap kejahatan dan perkosaan akibat keterbatasan fisiknya.
Bagi wanita yang memiliki keterbatasan seperti Sudama,mempelajari  belajar bela diri dapat dikatakan sebagai hal yang mustahil.
Sudama  berhasil menjungkirbalikkan kondisi para wanita yang senasib dengan dirinya melalui pelatihan dan penguasaan bela diri Judo yang dirintisnya, sehingga wanita yang tadinya tidak berdaya di tengah tengah keterbatasannya kini sudah dapat kembali ke sekolah, mendapatkan pekerjaan dan aktif dalam kegiatan sosial dan kemasyarakatan.
Kisah perjalanan Sudama
Sudama mulai mengenal olah raga Judo pada tahun 2014 lalu. Â Olah raga yang ditekuninya ini ternyata telah membangkitkan rasa percaya dirinya.
Sebelum mempelajari olah raga judo Sudama tidak dapat sekolah karena tidak ada keluarganya yang bisa menemaninya karena kedua orangtuanya bekerja.
Kondisi dan keterbatasan Sudama ini ternyata tidak membuat dirinya terpuruk dalam kesedihan dan ketidakberdayaan.
Berkat kemampuannya dan kepiawaian judo yang dikuasainya Sudama dapat kembali ke sekolah secara mandiri. Tidak hanya sampai disitu saja, setelah jam sekolah mulai melatih judo teman temannya sampai akhirnya dia mendapatkan sertifikat dan pengakuan sebagai pelatih judo.
Rasa percaya diri Sudama tumbuh ketika dia mengikuti kompetisi kejuaraan nasional judo khusus penyandang tuna netra di New Delhi. Berkat ketekunannya dalam berlatih judo wanita yang berusia 20 tahun ini akhirnya memetik buah  hasil kerja kerasnya dengan meraih medali emas di kejuaraan judo nasional khusus penyandang tuna netra dan tuna wicara.
Sudama Menyemarakkan Hari Wanita Sedunia dengan Caranya Sendiri
Sudama juga terpilh untuk mewakili negaranya dalam kejuaraan internasional di Turki.
Sebagai wanita berprestasi Sudama yang rendah hati ini mengatakan:
"I feel very happy that I represented my country,". "I never thought my life would be so changed after playing judo and learning self-defense."
Sumber :satu, dua, tiga, empat,lima
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H