Tidak pelak lagi dalam pemilihan  presiden Rusia mendatang yang akan dilaksanakan dalam 2 minggu ke depan  Putin yang berkuasa sejak tahun 2000 ini menjadi sosok yang tidak tertandingi popularitasnya.
Tepatnya tanggal 18 Maret mendatang  rakyat Rusia akan kembali memilih  presidennya dan diprediksi kemenangan kembali Putin tampaknya sudah tidak terbendung.
Putin tidak hanya sekedar mengandalkan popularitas nya saja namun sederetan prestasi dalam berbagai bidang memang mewarnai kepemimpinannya.
Peran  Putin dalam mengembalikan Rusia dalam peta perpolitikan  dunia sangat besar dan mengakibatkan Rusia kembali berperan mengendalikan peta perpolitikan dunia setelah sebelumnya sempat terpuruk akibat porak porandanya  Uni Soviet yang sangat disegani di era perang dingin
Kekuatan Rusia
Salah satu kekuatan Rusia yang membuatnya diperhitungkan dunia adalah transformasi sistem persenjataanya. Â Dalam hal ini Putin berhasil menggunakan kemampuan teknologinya untuk mengembangkan persenjataan generasi barunya.
Dalam salah satu pidato politiknya terkait dengan pemilihan presiden ini, Putin secara resmi mengumumkan keberadaan salah satu senjata generasi baru Rusia, yaitu rudal yang tidak dapat terdeteksi oleh lawan dan dapat mencapai wilayah manapun di seluruh dunia.
Rudal generasi baru Rusia ini dapat mencapai wilayah lawan karena kemampuannya untuk terbang sangat rendah dengan hulu ledak nuklirnya. Â Rudal ini tidak dapat diduga jalur jelajahnya sehingga tidak dapat diantisipasi oleh sistem pertahanan darat dan udara lawan.
Disamping rudal ini, Rusia juga mengembangkan persenjataan nuklirnya yang dapat diluncurkan dengan jangkauan jarak jauh melalui kapal selam.
Kepada dunia Putin menyampaikan sekaligus memperingatkan "No one listened to us then. So listen to us now,"
Peran Putin tidak saja dalam hal peremajaan persenjataan Rusia sehingga membuat Rusian disegani  dunia namun juga dalam hal perbaikan perekonomian Rusia.
Jika pada tahun 200 lalu terdapat 42 juta rakyat Rusia yang ada di bawah garis kemiskinan, maka pada tahun 2018 ini Putin berhasil menurunkannya menjadi 20 juta. Prestasi Putin dalam menurunkan angka kemiskinan akan semakin terlihat dramatis jika kurun waktunya diperlebar  sejak tahun 1992.
Pada tahun 1992 lalu jumlah rakyat Rusia yang berada di bawah garis kemiskinan mencapai hampir 35% namun pada tahun 2016 lalu angka kemiskinan ini menurun tajam menjadi 13,4%. Bahkan dalam kurun waktu 5 tahun ke depan Putin bertekad menekan angka penduduk miskin Rusia hanya sekitar 10 juta orang saja.
Salah satu yang cukup mengkhawatirkan Putin adalah jumlah angkatan kerja Rusia yang terus menurun dalam tiga tahun terakhir ini.
Pada tahun 2016 angkatan kerja Rusia mencapai 83,7 juta, sedangkan pada tahun 2017 lalu angkatan kerja menurun menjadi 82,7%. Â Diprediksi jumlah angkatan kerja Rusia pada tahun 2010 mendatang hanya mencapai 80,5% saja.
Disamping angka kemiskinan Putin juga memperhatikan harapan hidup penduduk Rusia. Â Putin menginginkan harapan hidup Rusia menyamai Jepang dan Perancis.
Didalam bidang teknologi Putin akan membawa  Rusia menjadi salah satu hub penyimpanan dan pemrosesan "big data" dunia disamping mengembangkan kecerdasan buatan.
Disamping itu akses internet Rusia akan dikembangkan keseluruh wilayah Rusia sehingga dapat diakses oleh rakyat yang tinggal di wilayah pedesaan termasuk wilayah Siberia yang terpencil.
Dalam bidang bisnis, Rusia sedang memasuki era digitalisasi bisnis dan juga era perang terhadap korupsi.
Dalam periode kepresidenan mendatang Putin berencana akan menekan angka kematian di jalan raya dengan memperbaiki fasilitas jalan. Â Disamping itu Putin akan memusatkan perhatiannya pada perbaikan kesejahteraan guru dan akses kesehatan bagi rakyat Rusia yang tinggal di wilayah terpencil.
Dalam 5 tahun mendatang  Rusia diprediksi akan masuk kelompok 5 kekuatan ekonomi dunia dengan peningkatan GDP mencapai 150%.
Sepak terjangnya di dunia internasional termasuk di Syria telah mengubah peta perpolitikan dunia dan paling tidak telah mengejutkan Amerika yang selama ini menguasai dunia tanpa tertandingi.
Tidak hanya sampai di situ saja, dugaan keterlibatan Rusia dalam mempengaruhi hasil pemilu Rusia yang jika terbukti benar secara terang terangan berhasil mencoreng reputasi Amerika sekaligus memperlihatkan kepiawaian intelejen Rusia.
Putin dianggap telah berhasil mengembalikan reputasi Rusia yang setara dengan Uni Soviet di era perang dingin yang sempat berada di titik nadir ketika Uni Soviet pecah.
Tidak pelak lagi dalam pemilihan presiden mendatang ini  Putin yang berkuasa sejak tahun 2000 ini menjadi sosok yang tidak terbendung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H