Banyak orang yang beranggapan bahwa stres akan membuat seseorang akan menjadi kurus karena banyaknya masalah yang dipikirkan, kurang makan dll. Namun pada kenyataannya berdasarkan hasil penelitian yang terkait dengan mekanisme fisiologis, stres justru membuat seseorang menjadi gemuk, mengapa demikian?
Sebelum membahas masalah stres ada baiknya kita mecermati rumus sederhana mengapa seseorang dapat menjadi gemuk. Jika kita memfokuskan  hanya pada  asupan makanan saja, maka seseorang akan menjadi gemuk jika asupan makanannya (terutama kalori) melebihi kemampuan tubuh untuk membakar kalori.
Namun yang masih menjadi misteri adalah mengapa kita mengkonsumsi makanan  melebihi kebutuhan kita?  Jumlah konsumsi makanan yang kita konsumsi memang sepenuhnya ada dalam kendali kita, namun kita sering merasakan suatu keadaan dimana kita tidak dapat mengontrol keinginan kita untuk terus makan.
Walaupun terkadang setelah kita makan secara berlebihan kita menyesalinya, namun pada kesempatan berikutnya kita tetap saja mengulanginya.
Salah satu faktor yang membuat kita makan secara berlebihan adalah stres terlebih jika kita mengalai kondisi yang dinamakan stres kronis.
Berdasarkan pengalaman yang selama ini didapatnya, Dr Michael Mosley menyimpulkan bahwa walaupun kontrol yang dilakukan oleh diri sendiri merupakan faktor yang penting dalam menjaga asupan makanan, namun ternyata stres berperan besar dalam peningkatan berat badan.
Dalam konsisi stres yang kronis seseorang akan mengalami gangguan tidur dan juga mempengaruhi  kadar gula darah.  Dalam kondisi inilah seseorang akan merasakan peningkatan rasa lapar dan keinginan untuk makan.
Konsumsi makanan yang berlebihan ini tidak saja akan menyebabkan pengingkatan lemak tubuh namun juga dapat meningkatkan resiko terkena diabetes tipe-2.
Jika seseorang ada dalam kondisi kesehatan yang normal, maka setelah makan kadar gula darah akan meningkat. Â Namun beberapa saat kemudian level gula darah ini akan kembali normal.Â
Namun bagi orang yang sedang mengalami stres, pengembalian level gula darah ke level normal ini akan memakan waktu  6 kali lebih lama jika dibandingkan dengan orang normal.