Mungkin anda tidak pernah membayangkan dan tidak percaya  setelah melihat photo photo di dalam artikel ini, betapa parahnya kondisi jalan di wilayah Pagelaran Bogor itu terjadi di  wilayah kota hujan Bogor.
Bagi pengguna jalan yang kesehariannya harus melewati jalan ini tidak ubahnya seperti melakukan petualangan off road yang memerlukan keahlian khusus melewati jalan ini.
Ruas jalan yang menembus perumahan Pagelaran ini walaupun tidak terlalu panjang sangat vital fungsinya memecah kemacetan yang ada di wilayah Pasir Kuda dan Gunung Batu yang menuju wilayah Jembatan Merah, karena ruas jalan ini menghubungkan wilayah Ciomas dengan terminal Bubulak Bogor.
Kerusakan parah jalan ini seolah sudah menjadi ritual tahunan karena ruas jalan ini tidak pernah mulus dalam jangka waktu panjang dan kalaupun diperbaiki tampak sekali dilakukan dengan asal asalan dan tidak dengan cara professional.
Tidak heran para supir angkot yang melewati ruas jalan ini berseloroh "makanya kalau memperbaiki jalan jangan pakai aci (tapioka), tapi pakai lem Aica Aibon biar kuat "
Fenomena jalan kubangan di wilayah Pagelaran ini tentunya tidak terlepas dari berubah drastisnya wilayah di panjang jalan yang tadinya wilayah perumahan menjadi wilayah bisnis.  Saat ini di sepanjang jalan ini dipenuhi dengan toko bangunan, mini market, dan  bisnis lainnya.
Truk besar dengan kapasitas yang melebihi kekuatan jalan dengan leluasa melintasi jalan ini setiap harinya dan tentunya akan mempercepat kerusakan jalan karena melebihi beban maksimal kemampuan jalan untuk menahannya.
Jalan kubangan di Pagelaran ini tidak saja menghambat perjalanan karena setiap kendaraan yang lewat harus melambatkan kendaraannya agar dapat melintasinya, namun juga sangat berbahaya terutama bagi pengendara motor yang dapat terjungkal setiap saat melewati jalan kubangan ini.
Jalan ini pernah mulus dan tampaknya dirawat dengan baik ketika ada seorang menteri yang tinggal di wilayah ini. Â Namun setelah tidak menjabat lagi, jalan ini kembali seperti semula.Â
Perbaikan secara menyeluruh harus segera dilakukan baik menyangkut kualitas jalan yang memenuhi persyaratan dan juga saluran pembuangan air yang menyebabkan terjadinya genangan air jika terjadi hujan.
Disamping itu tentunya pemerintah daerah harus dapat melakukan pengaturan kendaraaan berat  yang melebihi daya tahan jalan  lewat di wilayah ini.
Siapapun yang diberi amanah menjadi pemimpin di wilayah Bogor tampaknya harus serius dan  mampu menyelesaikan masalah jalan kubangan ini secara sistematis, sehingga kemunculan jalan kubungan ini tidak lagi menjadi ritual yang menyulitkan masyarakat untuk melewatinya.
Pembiaran jalan kubangan di Pagelaran ini jelas merupakan  tindakan yang sama sekali  tidak dapat diterima masyarakat.