Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Hebohnya Soal Ujian Matematika Siswa SD di Tiongkok

30 Januari 2018   19:13 Diperbarui: 31 Januari 2018   20:55 2028
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo: www.globaltimes.cn

Minggu ini dunia pendidikan Tiongkok diramaikan dengan berbagai pendapat pro dan kontra terkait soal ujian matematika siswa SD tingkat 5 yang usianya sekitar 11 tahun.

Soalnya kelihatannya sederhana saja terkait jumlah kambing dan domba, namun kepelikan soalnya lah yang membuat heboh siswa dan juga masyarakat di dunia maya.

Soalnya kira kira berbunyi sbb:

"Jika di sebuah kapal ada 26 domba dan 10 kambing, berapa umur kapten kapal tersebut?"

Ayo coba jawab....pusing khan? He he he.

Sontak saja kontroversi kemunculan soal ini di ujian membuat heboh media sosial dan mengundang debat sengit serta menjadi viral.

Hal yang lebih menghebohkan adalah pernyataan pihak petugas pendidikan yang menyatakan bahwa tidak ada yang salah dengan soal tersebut dan soal tersebut sengaja dirancang sedemikian rupa untuk membangun pemikiran kritis siswa.

Dalam pernyataan resminya Departemen Pendidikan Shunqing menyatakan bahwa soal tersebut memang ditujukan untuk menguji daya pikir kritis siswa dan kemampuan siswa untuk berpikir secara idependen.

Hal ini dilakukan sebagai jawaban atas hasil survei yang menunjukkan bahwa daya pikir kreatif --matematis siswa SD di Tiongkok kurang, karena sistem pengajaran tradisional lebih menekankan pada mencatat dan mengulang apa yang dikatakan guru saja yang menghambat siswa untuk berpikir lebih kritis.

Jadi dengan kenyataan seperti inilah siswa perlu ditantang dengan jenis soal yang akan membuatnya berpikir "out of the box".

Terlepas dari apa alasan munculnya soal seperti ini, tetap saja kehebohan terkait validitas soal dan jawaban tersebut.

Jika alasan dibuat soal tersebut untuk membuat siswa berpikir kritis, lantas bagaimana ragam jawaban siswa terkait soal tersebut.

Berikut antara lain jawaban siswa terkait soal tersebut:

"Umur kapten kapal adalah 36 tahun, karena 26+10 adalah 26, karena kapten ingin menambahkan kedua bilangan ini sebagai umurnya"

"Umur kapten kapal paling tidak 18 tahun, karena untuk mengemudikan kapal usianya harus sudah mencapai usia dewasa"

Ada juga siswa lain yang menyerah dengan hanya menjawab:

"Umur kapten kapal adalah....saya tidak tau jawabannya"

Jawaban dari kalangan masyarakat umum di dunia maya tidak kalah hebohnya. Berikut beberapa jawabannya:

"Soal ini tidak logis sama sekali! Apa gurunya tau jabawannya?"

"Jika ada sekolah yang memiliki 26 guru dan 10 diantaranya tidak dapat berpikir logis, berapa umur kepala sekolahnya?

"Soal tersebut mendorong siswa untuk berpikir lebih kritis dan soal tersebut berhasil membuat siswa untuk perpikir lebih jauh lagi!"

"Soal ini memaksa siswa untuk mengunkapkan cara berpikirnya dan memberikan ruang lebih untuk kreativitasnya. Jadi soal seperti ini harus diperbanyak"

Berbagai jawaban ini memang sangat menarik untuk disimak, karena jika tujuannya memicu siswa dan masyarakat untuk beripikir kritis maka tujuan utama dibuatnya soal ini tentusaja telah berhasil

Lantas kita kira apa benar soal ini ada jawaban yang benarnya?

Mungkin jawaban satu orang di dunia maya inilah merupakan jawaban yang benarnya:

"Total bobot badan 26 domba dan 10 kambing tersebut adalah 7.700 kg berdasarkan berat rataan dari domba dan kambing. Di Tiongkok untuk mengemudikan kapal dengan muatan seberat 5.000 kg anda harus memiliki SIM mengemudi kapal yang berlaku selama 5 tahun. Usia minimum untuk mendapatkan SIM tersebut adalah 23 tahun. Jadi kapten tersebut berumur paling tidak 28 tahun".

Lantas bagaimana dengan jawaban anak Anda? Apa ada jawaban yang lebih tepat agar anak Anda tergolong kelompok siswa kreatif? Silahkan cari jawaban soal tersebut.......

Rujukan: BBC

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun