Terkait dengan keputusan Trump untuk mengakui Jerusalem sebagi ibukota Istrael ternyata tidak saja mendapat tantangan dari umat muslim saja, namun juga dari umat Kristiani termasuk warga  Palestina yang beragama Kristen.
Bahkan pemimpin umat Kristen  Palestina  menyatakan bahwa langkah Trump ini sangat berbahaya dan melukai perasaan banyak pihak karena Jerusalem adalah wilayah yang disucikan oleh umat Muslim dan Kristen dan juga Judaisme.
Dunia memang sudah menyatakan sikapnya menentang keputusan sepihak Trump ini.  Hal ini tercermin dari hasil pemungutan suara di Majelis Umum PBB 2 hari lalu yang menghasilkan 128 negara menolak, 35 abstain dan 21 negara tidak ikut pemungutan suara dan hanya 9 negara setuju dengan  keputusan Trump mengakui Jerusalem sebagi ibukota Israel.
Keberpihakan Amerika terhadap Israel dapat dilihat dari jumlah Veto yang dilakukan oleh Amerika.  Dalam kurun waktu 1972-2017 Amerika tercatat sudah melakukan veto sebanyak 43 kali terkait dengan keputusan dewan keamanan PBB yang  menentang pendudukan Israel.
Dunia juga  mencatat bahwa Israel telah mengabaikan tidak kurang dari  65 resolusi  Dewan Keamanan PBB terkait pendudukannya di wilayah Palestina.  Bagi Israel tampaknya eksistensi, kepentingan  politik dan ekonomi tampaknya  lebih menjonjol mengingat misalnya turisme merupakan salah satu andalan perekonomian Israel.  Pada tahun 2013 saja tercatat 3,5 juta orang mengunjungi Israel dalam rangka turisme keagamaan.
 Akankah ada solusi permanen yang berkeadilan di wilayah ini?
Rujukan :Â satu, dua,tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan, sembilan, sepuluh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H