Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Islam di Kalangan Aristokrat Inggris

16 Desember 2017   11:07 Diperbarui: 16 Desember 2017   11:54 3059
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Interior mesjid Liverpool yang didirikan oleh William Abdullah Quilliam. Photo: Liverpool Record Office, Liverpool Libraries

Pada tahun 1932, Quilliam meninggal dunia dan dimakamkan di Brookwood Cemetery yang lokasinya berdekatan dengan pemukiman muslim Inggris.  Kini walaupun Abdullah Qulliam telah berpulang, namun legasinya sebagai Anglo Muslim terus tercatat dalam sejarah dan dikenal sebagai salah satu tokoh Islam Inggris.

Disamping Abdullah Quilliam masih banyak lagi kalangan aristokrat Inggris yang memeluk islam diantaranya Lady Evelyn Cobbold  yang di kemudian hari dikenal sebagai Zaenab Cobblod, yaitu seorang aristokrat dari Skotlandia yang hidup di era 1867-1963. Zaenab Cobblod tercatat sebagai wanita Inggris pertama yang menunaikan ibadah haji.

Lady Evelyn Cobbold . Photo: Al Jazeera
Lady Evelyn Cobbold . Photo: Al Jazeera
Zaenab Cooblod memeluk Islam pada tahun 1933 di usianya yang 65 tahun. Zaenab yang lahir di Edindurg, Skotlandia ini adalah putri dari Earl of Dunmore ke 7, yaitu Lady Evelyn.  Dia menghabiskan masa kecilnya di Alzajair dan Kairo dan diasuh oleh pengasuh muslimah.  Dalam pengakuannya disinilah awal dia merasakan sentuhan Islam yang kelak mempengaruhi hidupnya.

Anggota Aristokrat Inggris lainnya yang memeluk Islam adalah Rowland Allanson-Winn yang dikenal sebagai Lord Headly. Lord Headly yang kemudian dikenal sebagai Shaikh Rahmatullah al-Farooq yang hidup di era 1855-1935 merupakan orang Inggris pertama yang memasuki Ka'bah karena posisinya saat itu sebagai  Baron Headley ke 5 di tahun 1913, pada saat yang bersamaan dengan tahun dia memeluk Islam. Pada tahun 1914, Lord Headly tercatat sebagai pimpinan masyarakat muslim Inggris dan pada tahun 1923 dia menunaikan ibadah hajinya.

Ketika pada  tahun 1913 Lord Headly seorang aristokrat Irlandia yang lama  tinggal di India ini beralih memeluk agama Islam, dia  menjadi pemberitaan  utama media Inggris.

' Lord Headley atau yang dikenal sebagai Sheikh Rahmatullah al-Farooq memeluk Islam tahun 1913. Photo: Getty.
' Lord Headley atau yang dikenal sebagai Sheikh Rahmatullah al-Farooq memeluk Islam tahun 1913. Photo: Getty.
Dari kalangan ilmuan tercatat nama Marmaduke Pickhall hidup di era tahun  1875-1936 yang memeluk Islam pada tahun 1917  yang berasal dari kalangan  keluarga Anglican. Ketertarikannya terhadap Islam sangat erat kaitannya dengan pengalaman perjelajahanya di wilyah India dan Timur Tengah.

Pickhall yang terkenal sebagai penulis ini salah satunya menulis terjemahan Al Qur'an yang dinamakan a modern English translation of the Quran yang kelak dikemudian hari diotorisasi oleh Universitas Al Azhar di Kairo dan  sampai saat ini menjadi acuan terjemahan Qur'an dunia.

Atas karyanya ini the Times Literacy Supplement menjuluki hasil karyanya sebagai   "a great literary achievement"

Dalam kata pengantar terjemahan Al Qur'an yang menjadi acuan dunia ini dia menulis:

" ... The Quran cannot be translated ....The book is here rendered almost literally and every effort has been made to choose befitting language. But the result is not the Glorious Quran, that inimitable symphony, the very sounds of which move men to tears and ecstasy. It is only an attempt to present the meaning of the Quran and peradventure something of the charm in English. It can never take the place of the Quran in Arabic, nor is it meant to do so ...."

Marmaduke Pickthall. Photo: Al Jazeera
Marmaduke Pickthall. Photo: Al Jazeera

Jika kita simak perjalanan sejarah, maka berkembangnya islam di Inggris yang dimulai dari kalangan anggota kerajaan Inggris, para penjelajah dunia, ilmuan, pedagang dan tokoh masyarakat lainnya menandakan keberadaan Islam di Inggris bukanlah merupakan sesuatu yang baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun