Jika kita berbicara durian yang menyandang julukan "Raja Buah" hanya ada dua aliran saja, yaitu kelompok orang yang menyukai durian dan kelompok orang yang membenci durian.
Bagi penggemar durian yang umumnya ada di wilayah Asia Tenggara rasa dan bau durian memang tidak ada taranya alias tidak ada buah yang dapat mengalakannya, namun bagi kelompok pembenci durian sering kali bau buah durian digambarkan sebagai campuran bau minyak tusam, bawang, dan bau kaos kaki.
Jadi tidak heran jika di hotel dan transportasi umum di beberapa negara  ada peringatan "dilarang keras membawa durian, bagi yang melanggarnya akan dikenai denda berat !"
Rasa dan bau durian yang sangat khas ini memang sudah lama menjadi misteri dan sangat menarik untuk diungkap mengapa buah ini memiliki rasa dan bau yang sangat khas dan menyengat.
Rupanya misteri yang selama ini sudah mulai terungkap dengan dipublikasikannya hasil penelitian yang dipublikasikan di jurnal ilmiah bergengsi dunia Nature  Genetics pada tanggal 9 Oktober lalu oleh kolaborasi peneliti dari Duke Univeristy dan National University of Singapore (Sumber)
Para peneliti in berhasil membuat peta lengkap gen durian yang terdiri dari 46.000 gen. Â Dengan jumlah gen yang dimiliki durian ini, maka dipastikan raja buah ini memiliki jumlah gen 2 kali lebih banyak dari manusia.
Hal lain yang menarik dari hasil penelitian ini adalah berhasil diperkirakan bahwa proses evolusi durian ini dimulai sekitar 65 juta tahun lalu bersamaan dengan tanaman kakau.
Dari jumlah gen yang sangat banyak ini hanya sebagian kecil gen yang menentukan rasa dan bau buah durian. Â Gen yang paling berperan dalam membuat durian memiliki bau yang khas adalah gen yang dinamakan MGL.
Berdasarkan hasil penelitian ini terungkap bahwa gen MGL hanya aktif saat buah durian mulai matang. Â Aktivasi gen ini ternyata terkait dengan aktivitas gen lain yang dinamakan gen ACS yang mengintrol produksi ethylene yaitu hormon tanaman yang terlibat dalam pematangan buah.
Ditinjau dari segi evolusi, mau khas durian ini di alam ditujukan untuk menarik perhatian binatang untuk memakannya dan menyebarkan bijinya untuk kelangsungan hidup durian selanjutnya.
Bisnis durian di wilayah Asia Tenggara memiliki nilai jutaan dolar. Â Dapat dibayangkan bahwa harga per kilo durian kelas satu dapat mencapai $36 atau sekitar Rp. 400 ribu rupiah.