Pada tahun 2008 temuan Prof. Peter Molan ini akhirnya berhasil diuji dan dibuktikan melalui pengujian laboratorium dengan adanya kandungan  methylglyoxal (MGO)  yang ada di madu Manuka yang juga berfungsi sebagai zat anti mikroba.
Disamping itu zat aktif ini berfungsi juga dalam mengatasi bakteri pathogen termasuk yang bakteri yang resisten terhadap antibiotik termasuk di dalamnya Streptococcus dan  Staphylococcus.
Menurut para peneliti dari University of Technology Sydney, disamping khasiat madu sebagai pencegah infeksi pada luka, hal positif lainnya dari madu yang menonjol adalah sifatnya yang tidak beracun, memiliki khasiat anti pembengkakan, mempercepat penyembuhan luka serta mengurangi bau tidak sedap yang dikeluarkan oleh luka.
Walaupun madu terutama  madu Manuka ini berkhasiat dalam penyembuhan luka jika dioleskan, namun ternyata karena sebagian besar madu itu dikonsumsi, komponen anti mikrobanya ternyata tidak dapat bertahan selama proses pencernaan.  Artinya madu akan kehilangan khasiat anti mikrobanya  ketika dikonsumsi.
Namun demikian jika dikonsumsi  ternyata madu masih memiliki fungsi anti pembengkakan, anti oksidan dan berfungsi sebagai prebiotik yang membantu pertumbuhan mikroorganisme yang bersahabat dalam pencernaan.
Para peneliti ini juga berhasil membuktikan bahwa kepercayaan bahwa madu dapat mengatasi hay fever (alergi berupa mata berair, keluar cairan dari hidung dan bersin bersin akibat polen terutama di musim semi) ternyata tidak terbukti.Â
Demikian juga kepercayaan bahwa madu dapat mengurangi dampak buruk radiasi dan juga sebagai anti kanker, Â mengurangi kolesterol, mengobati diabetes dan membuat tidur menjadi lebih nyenyak masih belum dapat dibuktikan secara ilmiah.
Pengakuan bahwa madu dapat berfungsi sebagai detox dan superfood menurut para peneliti dari  University of Tecnology Sydney ini lebih kepada strategi pemasaran saja karena sama sekali belum ada bukti ilmiahnya.  Demikian pula halnya dengan klaim bahwa madu berfungsi sebagai anti penuaan pada berbagai kosmestik sama sekali belum ada bukti ilmiahnya.
Berdasarkan hasil hasil penelitian seperti yang telah diuraikan di atas, jika kita mengkonsumsi madu untuk hanya untuk  keseharian saja, maka kita tidak perlu membeli madu yang mahal yang dipercaya memiliki khasiat tertentu, karena pada umumnya memang madu memiliki khasiat sebagai zat anti mikroba.