Data juga menunjukkan bahwa penyakit autoimmune lebih banyak terjadi pada wanita yang angkanya mencapai 80% dari total penderita.
Banyak mitos yang berkembang bahwa wanita itu lebih tahan menanggung rasa sakit jika dibandingkan dengan pria, benarkah demikian?
Hasil penelitian  menunjukkan bahwa ternyata wanitajustru  lebih sensitif terhadap rasa sakit  jika dibandingkan dengan pria.  Tidak hanya sampai disitu saja, bahkan ternyata wanita  juga memiliki toleransi terhadap rasa sakit yang  juga lebih rendah jika dibandingkan dengan pria.
Kepekaan kaum  wanita terhadap rasa sakit ini tercermin dari data empiris yang menunjukan bahwa lebih banyak wanita yang mengalami rasa sakit yang kronis jika dibandingkan dengan laki laki.  Hal ini didukung oleh  data bahwa 70% pasien penderita  rasa sakit kronis adalah wanita.
Demikian juga jumlah penderita sakit kepala kronis di kalangan wanita angkanya 50% lebih tinggi  jika dibandingkan dengan angka yang terjadi pada pria.
Perbedaaan respon wanita dan laki laki yang berbeda terhadap rasa sakit ini sangat erat hubungannya dengan  perbedaan gen dan hormon. Kemungkinan besar diduga bahwa sel sel yang menangkap dan memproses signal rasa ini berbeda antara wanita dan laki laki.
Contoh contoh hasil penelitian di atas hanya merupakan  sebagian kecil saja bukti  yang menunjukkan bawa pria dan wanita itu memang diciptakan berbeda.  Perbedaan  inilah merupakan hikmah tersendiri, karena jika disatukan pria dan wanita itu akan saling melengkapi.
Rujukan:satu, dua, tiga, empat, lima
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI