Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Ketika Bau Parfum Menyebabkan Orang Lain Menderita

29 Agustus 2017   09:14 Diperbarui: 30 Agustus 2017   10:17 5680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi kita yang tinggal di daerah tropis, salah satu cara untuk mengurangi bau keringat adalah dengan menggunakan pewangi atau yang lebih dikenal dengan parfum. Namun perlu kita sadari bahwa dalam menggunakan parfum apalagi di tempat kerja yang tertutup tidak semua rekan kerja atau teman kita menyukai bau parfum yang kita pakai.

Dalam keseharian peluang rekan kerja kita mengunakan parfum yang menyengat dan tidak kita sukai sangatlah besar. Bau parfum yang  menyengat dan tidak disukai ini dapat mengganggu orang di sekitar kita. Bahkan seringkali dari jarak yang cukup jauh bau parfum tersebut sudah tercium hidung.

Dalam acara pertemuan atau rapat sekalipun seringkali kita mencium bau parfum yang cukup menyengat dari peserta pertemuan dan kita merasa lega seolah keluar dari penderitaan setelah keluar dari ruang rapat menghirup udara segar.

Dalam menghadapi rasa sumpek dan terganggu bau parfum ini dalam suatu rapat banyak orang yang lebih memilih untuk bertoleransi karena mungkin petermuan ini hanya dalam beberapa saat saja.  Namun jika hal ini terjadi setiap hari di ruang kerja hal ini dapat menimbulkan pengaruh yang lebih parah.

Tidak banyak orang mengetahui bahwa bau parfum dapat berakibat buruk pada orang lain seperti misalnya merasa kurang fit dan bahkan bisa mengakibatkan sakit orang lain.

Bagi sebagian orang bahan kimia yang dilepaskan melalui bau parfum dapat mengakibatkan timbulnya asma, kulit ruam, bersin bersin, migraine, mual dan gejala yang tidak menyenangkan lainnya.

Alergi terhadap parfum yang menyebabkan ruam. Photo:
Alergi terhadap parfum yang menyebabkan ruam. Photo:
Dampak buruk bau parfum

Bagi penderita asma, bau merupakan salah satu pemicu timbulnya serangan asma. Bau yang ditimbulkan oleh cat, parfum, bahan pembersih, pewangi ruangan, penyemprot serangga merupakan pemicu timbulnya serangan asma.

Bau parfum dapat memicu asma. Photo: images.wisegeek.com
Bau parfum dapat memicu asma. Photo: images.wisegeek.com
Bagi penderita asma bau parfum dapat berakibat timbulnya serangan asma.  Dalam hal ini penderita ini seringkali menyukai bau parfum tersebut, namun asma yang dimilikinya tidak berkompromi terhadap bahan kimia yang dihirupnya yang dilepaskan oleh bau parfum.

Bagi orang yang sensitif terhadap bau, parfum bukan lah satu satunya yang membuat dirinya tidak nyaman bahkan menderita karena dapat menyebabkan sakit.  Produk lain seperti shampoo, minyak rambut, pewangi ruangan dll yang mengeluarkan bau dapat membuatnya menjadi tidak nyaman.

Bagi penderia migraine atau yang lebih kita kenal dengan sakit kepala sebelah, bau juga merupakan salah satu pemicu kambuhnya sakit migrain. Penderita migraine yang sensitif terhadap bau ini dikenal sebagai osmophobia.

Parfum dapat memicu migraine. Photo: www.healthgoesup.com
Parfum dapat memicu migraine. Photo: www.healthgoesup.com
Data di lapangan menunjukkan bahwa 86% dari penderita migraine dikategorikan sebagai osmophobia. Artinya sebagian besar penderita migraine akan kambuh  migraine nya jika mencium bau yang tidak dia sukai.

Bau parfum tidak hanya dapat memicu asma dan migraine saja namun juga menimbulkan alergi dan rhinitis yang ditandai dengan bersin bersin akibat terjadinya iritasi di bagian hidung yang berlebihan dan mata berair dan terasa gatal.

Alergi terhadap farfum menyebabkan mata merah dan berair. Photo : www.healthhype.com
Alergi terhadap farfum menyebabkan mata merah dan berair. Photo : www.healthhype.com
Juga menyebabkan bersin. Photo: www.healthgoesup.com
Juga menyebabkan bersin. Photo: www.healthgoesup.com
Sayangnya dalam industri parfum ini kandungan parfum regulasinya tidaklah seketat regulasi dalam industri makanan dan obat batan dimana produsen diharuskan mencantumkan kandungannya secara lengkap dan terinci.

Dalam industri parfum produsen diperbolehkan hanya mencantumkan istilah pewangi atau fragrance saja dan tidak diharuskan merinci bahan kimia apa yang dikandung oleh fragrance yang diproduksinya.  Dalam hal ini konsumen  tidak akan dapat mengetahui bahan kimia apa yang digunakan oleh produsen dalam menghasilkan bau parfum yang khas tersebut.

Dalam industri parfum tidak dirincinya bahan kimia yang menyebabkan timbulnya bau khas parfum ini kemungkinan besar dimaksudkan agar pesaingnya tidak meniru komposisi bahan kimia yang menyebabkan munculnya bau khas suatu parfum.

Sehingga jika kita amati bau parfum yang dihasilkan oleh merek terkenal dunia sangatlah khas. Walaupun ada upaya untuk menirunya seperti yang dilakukan oleh para pencampur parfum yang marak di pasar tidaklah sama persis dengan bau parfum yang ditiru. 

Di samping itu biasanya parfum tiruan baunya tidak sama dengan aslinya daya tahan baunya hanya dapat bertahan sebentar saja.

Mengingat bau parfum dapat berakibat buruk pada orang lain terutama rekan kerja kita, jika kita tergolong penggemar parfum ada baiknya kita memperhatikan rekan kerja apakah rekan kerja kita ada yang terganggu dengan bau parfum yang kita pakai dan juga mengamati apakah ada yang memiliki alergi terhadap bau parfum.

Jadi, jika kita tergolong pencinta parfum bukan tidak mungkin tanpa kita sadari kita mengganggu orang lain dan bahkan dapat menyebabkan ketidaknyamanan di ruang kerja tidak perduli apakah parfum yang kita gunakan tergolong parfum bermerek terkenal yang sangat mahal sekalipun.

Rujukan : satu, dua, tiga,empat, lima

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun