Penggunaan timbal dalam bahan bakar memang terbukti meningkatkan kinerja mesin dengan cara meningkatkan rasio kompresi sehingga mesin lebih bertenaga.
Namun di lain pihak Dr Alice Hamilton menyebut bahwa lambat atau cepat kasus keracunan timbal  akan terjadi dan membahayakan kesehatan.  Oleh sebab itu produksinya harus benar benar diawasi secara ketat.
Argumentasi yang dikemukakan oleh Dr Alice Hamilton dilandasi dari penelusuran kasus keracunan timbal yang terjadi ribuan tahun yang lalu. Â Bahkan pada tahun 1678 penggunaan timbal untuk cat mengakibatkan pusing dan mabok. Â Jika hal ini terjadi terus menerus maka akan menyebabkan kebutaan dan menurunkan IQ.
Di jaman Romawi kuno para pekerja tambang timbal ini banyak yang mengalami gangguan kejiwaan dan bahkan berakhir pada kematian.
Hal lain yang juga menarik untuk dibahas  adalah hubungan antara timbal ini dengan tingkat kejahatan.
Menurut catatan pemerintah Amerika tidak mengenakan pajak timbal pada bahan bakar sampai dengan tahun 1970 an sampai akhirnya melarang total penggunaan timbal ini dalam bahan bakar.
Di era tahun 1990 an ternyata angka krimial di Amerika mulai menurun dan diduga bahwa timbul generasi yang tumbuh di era bebas timbal. Â Perkembangan otak anak memang sangat sensitif terhadap polusi timbal ini sehingga angka kriminalitas menurun.
Hubungan yang sama juga ditemukan antara pipa air yang mengandung timbal dengan angka kriminalitas. Diduga kandungan timbal di pipa air ini mengkontaminasi air minum.
Kontroversi pertentangan kedua kutub ini berlangsung lama, sehingga dapat dimengerti mengapa sampai memerlukan waktu lama untuk memutuskan melarang penggunaan timbal dalam bahan bakar dan bahan bahan rumah tangga lainnya.
Para ilmuanpun juga terbelah dua antara pro dan kontra terhadap timbal  ini.  Tampaknya memang kepentingan ekonomi dan industri perusahaan raksasa yang terlibat dalam memproduksi  tetraethyl lead ini sangat besar.
Banyak penelitian yang hasilnya menyatakan bahwa penggunaan timbal dalam bahan bakar  ini aman dilakukan dan dibiayai oleh  Ethyl Corporation dan General Motors".