Tidak ada yang dapat membantah bahwa Usain Bolt pelari Jamaica adalah atlit terbesar sepanjang masa, bahkan dunia sepakat mensejajarkan prestasi dan nama besarnya dengan Muhammad Ali sang petinju lagendaris.
Di usianya yang kini mencapai 30 tahun memang sudah dianggap terlalu tua bagi seorang atlit di lintasan, namun Bolt tetap terus mengukir prestasi yang mungkin tidak akan pernah disamai oleh atlit lain.
Dalam waktu kurang dari dua minggu, dunia akan kehilangan Bolt karena secara resmi setelah penampilan terakhirnya dia akan mengundurkan diri.  Apapun hasilnya di ajang pertandingan atletik paling bergengsi dunia di London pada hari Sabtu mendatang, tidak akan  mengubah pandangan dunia terhdap prestasi yang telah dicapainya yang tentunya sangat sulit disamai oleh orang lain.
Pertandingan perpisahannya ini akan mencetak sejarah dalam hal jumlah penonton yang diperkirakan merupakan pertandingan atletik yang terbanyak dihadiri oleh penonton dalam sejarah suatu ajang pertandingan atletik.
Keramahan dan penampilan Bolt yang ramah dan bersahabat menjadikan dirinya sebagai superstar di lintasan dan di luar lintasan  dan menjadi buruan wartawan penulis berita dimanapun dia berada. Dengan gayanya yang khas setiap kali berhasil menjuarai suatu lomba yaitu dengan gaya memanah ke udara yang melambangkan torehan prestasinya seperti anak panah yang melesat dari busurnya, menjadikan gayanya ini  icon dunia.
Bolt memang dilahirkan untuk menjadi juara. Ketika berusia 15 tahun Bolt berhasil meraih prestasi yang dianggapnya paling membanggakan dan tidak terlupakan, yaitu meraih juara tingkat junior.
Perjuangannya dari bawah dalam meraih prestasi dan berbagai halangan dan cedera yang dialaminya serta kebangkitannya kembali telah didokumentasikan dalam film yang berjudul "I am Bolt".
Pada penampilan terakhirnya nanti di London Bolt menargetkan akan meraih dua kemenangan lagi sebagai kelengkapan penutup karirnya, yaitu mencapai gelar kemenangan di ajang  lomba 100 m yang keempat kalinya dan gelar yang kelima kalinya untuk ajang 4 x 100 m lari berantai putra.
Jika dia berhasil meraih dua kemenang ini berarti dia telah mengoleksi 13 kemenangan disamping 8 medali emas yang telah diraihnya di ajang olimpiade. Di stadiun London ini memang Bolt pernah mempertahankan galarnya dengan meraih dua kemenangan sekaligus pada tahun 2012 lalu.
Dunia kini memang sudah tidak sabar menanti penampilan terakhir atlit terbesar sepanjang masa ini di lapangan atletik di Stadium London pada hari Sabtu ini. Setelah ajang ini dunia sudah dipastikan akan kehilangan Bolt karena selama satu dekade namanya berhasil mendominasi di hampir seluruh ajang pertandingan internasional.
Para selebriti  dunia seperti actor Samuel L Jackson dan  Idris Elba,  Thierry Henry mantan pemain bola, Cara Delevingne yang berprofesi sebagai model, serta kapten tim riket India akan memeriahkan penampilan perpisahannya ini.
Bolt tidak saja akan dikenang sebagai atlit terbesar, namun juga atlit yang sangat disegani dunia. Atas perhatian dan pandangan dunia akan prestasinya yang sangat luar biasa ini Bolt dengan rendah hati mengatakan :
 "It's just brilliant that people in other disciplines respect what you do as they know the work you have to do."
Setelah mengakhiri karir Bolt terus berada dalam dunia atletik dengan peran barunya sebagai duta olah raga untuk menginspirasi generasi muda untuk menggeluti dunia olah raga.
Tidak pelak lagi penampilan terakhir Bolt di London nanti akan dikenang sebagai the final Fantasy yang akan melekat di setiap hati pencinta olah raga yang kemungkinan besar tidak akan terulang lagi dalam sejarah olah raga.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI