Tidak tanggung tanggung, berita keduanya tidak saja diangkat dalam bentuk tulisan namun juga dilengkapi dengan photo dan video dari balik jeruji penjara yang ditayangkan di berbagai media di Australia hampir setiap saat menjelang dilaksanakannya hukuman mati.
Peristiwa pemindahan kedua narapidana mati ini dari Bali ke Nusa Kambangan yang dapat disiarkan secara langsung membuat terbentuknya opini di Australia bagaimana cara aparat memperlakukan narapidana secara tidak manusiawi menjelang dihukum mati. Bahkan sempat photo aparat yang selfie bersama salah satu terpidana mati ketika di pesat membuat berang warga Australia.
Pengemasan berita dan penggiringan opini ini ternyata berhasil menggugah rasa kemanusiaan dan simpati rakyat Australia  yang tentunya mengarah pada satu pendapat umum kemanusiaan yaitu orang yang telah dihukum dan bertobat seharusnya diberikan kesempatan hidup untuk memperbaiki diri dan tidak layak dihukum mati.
Pelaksanaan hukuman mati yang akhirnya dilaksanakan bagi Myuran Sukumaran dan Andrew Chan membuat tidak sedikit warga Australia setelah dijejali dengan berbagai berita meembentuk opini bahwa Indonesia sebagai negara barbar yang tidak mengenal nilai kemanusiaan.
Benang merah yang dapat kita tarik dari kasus hebohnya pelaksanaan hukuman mati Myruran Sukumaran dan Andrew Chan adalah kebebasan press kita yang kebablasan yang  memperbolehkan berita kategori "sensitif"  dan "rahasia" keluar dari balik jeruji penjara sehingga menjadi bola liar.
Disebutkan pula bahwa pewawancara berhasil bertemu dan mewanwancarai 5 tahanan dari balik jeruji penjara, yaitu Si Yi Chen, Mathhew Norman, David Fox, Heru Saputra dan Bagus Gede Swimbawa.
Keluarnya berita hasil wawancara dengan  anggota Bali Nine bernama Si Yi Chen yang dijatuhi hukuman penjara seumur hidup  dan juga Mathhew Norman menunjukkan bahwa Indonesia belumlah  belajar dari hebohnya kasus pelaksanaan hukuman mati yang lalu dan perlu disesalkan.
Dalam artikel yang dipublikasikan oleh ABC tersebut disajikan rangkaian cerita mulai SI YI Chen yang tidak bisa  berbahasa Inggris bermigrasi ke Australia diusianya yang ke 12 tahun sehingga menjadi bahan tertawaan orang.
Di usianya yang ke 20 tahun dia ditangkap akibat aktivitasnya sebagai penyelundup narkoba anggota Bali Nine satu kelompok dengan Myuran Sukumaran dan Andrew Chan yang telah dihukum mati.
Cerita ini tidak lupa dibumbui dengan perlakukan bully yang diterimanya karena dia tidak dapat berbahasa Inggris dengan baik  sehingga sering menerima umpatan "pulanglah kenegara anda, Australia bukan tempat anda".