Pernyataan Jokowi yang mendukung sekaligus memberikan instruksi untuk menembak Bandar narkoba yang melakukan perlawanan dilatar belakangi oleh penangkapan narkoba beberapa hari lalu dalam jumlah terbesar yang pernah dilakukan sampai saat ini yang jumlahnya mencapai 1 ton.
Tampaknya disamping masih adanya aroma "dendam" media Australia terhadap pelaksanaan hukuman mati yang lalu, pemberitaan yang memuat "perintah" tembak oleh Jokowi yang diikuti oleh dorongan Tito Karnivan agar anggota kepolisian tidak ragu ragu melakukan tindakan tegas ini sekaligus "mengingatkan" dan "memperingatkan" warga Australia untuk lebih hati hati jika memiliki niat menyelundupkan narkoba ke dan dari Indonesia karena akan berujung fatal.
Jika kejadian penyelundupan narkoba oleh warga Australia terjadi lagi sudah dapat dipastikan sikap dan ceritanya sudah pasti akan menjadi lain dan akan berbalik serta tidak akan ada lagi pembelaan yang sangat masif seperti ketika anggota Bali Nine dihukum mati.
Pesan pemberitaan ini sudah sangat jelas, yaitu jika anda tidak ingin dihukum mati jangan selundupkan narkoba dari dan ke Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H