Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Soal Narkoba, Jokowi Kembali Bikin Ketar-ketir Australia

22 Juli 2017   21:08 Diperbarui: 23 Juli 2017   16:07 2327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo: intelijen.co.id

Pernyataan Jokowi yang mendukung sekaligus memberikan instruksi untuk menembak Bandar narkoba yang melakukan perlawanan dilatar belakangi oleh penangkapan narkoba beberapa hari lalu dalam jumlah terbesar yang pernah dilakukan sampai saat ini yang jumlahnya mencapai 1 ton.

Hasil tangkapan ekstasi terbesar dalam sejarah Indonesia yang menjadi pemberitaan dunia. Photo: kepolisian Indonesia
Hasil tangkapan ekstasi terbesar dalam sejarah Indonesia yang menjadi pemberitaan dunia. Photo: kepolisian Indonesia
Ekstasi atau Crystal methamphetamine hasil tangkapan yang berujung dengan penembakan pelaku merupakan jumlah yang spektakuler tidak saja bagi Indonesia namun bagi dunia sehingga penangkapan ini menjadi pemberitaan internasional.

Tampaknya disamping masih adanya aroma "dendam" media Australia terhadap pelaksanaan hukuman mati yang lalu, pemberitaan yang memuat "perintah" tembak oleh Jokowi yang diikuti oleh dorongan Tito Karnivan agar anggota kepolisian tidak ragu ragu melakukan tindakan tegas ini sekaligus "mengingatkan" dan "memperingatkan" warga Australia untuk lebih hati hati jika memiliki niat menyelundupkan narkoba ke dan dari Indonesia karena akan berujung fatal.

Jika kejadian penyelundupan narkoba oleh warga Australia terjadi lagi sudah dapat dipastikan sikap dan ceritanya sudah pasti akan menjadi lain dan akan berbalik serta tidak akan ada lagi pembelaan yang sangat masif seperti ketika anggota Bali Nine dihukum mati.

Pesan pemberitaan ini sudah sangat jelas, yaitu jika anda tidak ingin dihukum mati jangan selundupkan narkoba dari dan ke Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun