Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Buah Simalakama Itu Bernama Plastik

20 Juli 2017   11:46 Diperbarui: 22 Juli 2017   05:08 686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo: news.sky.com

Upaya untuk melakukan daur ulang ini memang sudah dilakukan di berbagai negara.  Sebagai gambaran pada tahun 2014 negara negara di Eropa unggul dalam melakukan daur ulang plastik ini yaitu mencapai 30% dari total produksi plastiknya, sedangkan Tiongkok daur ualngnya mencapai 25% dan Amerika hanya mencapai 9%.

Perlunya perubahan sikap dan prilaku

Dunia memang tidak dapat lagi menganggap enteng masalah  sampah plastik karena situasinya akan  terus  memburuk.  Jalan panjang masih harus ditempuh mengingat teknologi daur ulang dan teknologi produksi plastik  yang  dapat terdegradasi di alam masih harus dikembangkan lebih lanjut.

Hal yang paling mengkhawatirkan adalah murahnya dan mudahnya memproduksi plastik untuk kebutuhan sehari hari dan industri sehingga orang enggan untuk melakukan daur ulang plastik.

Kesadaran  dan kemauan merupakan kunci pemecahan masalah sampah plastik dunia ini.  Sebagai gambaran jika orang dapat merobah cara berpikir dan gaya hidupnya, maka penggunaan botol plastik daur ulang misalnya dapat digunakan sampai dengan 20 kali. Perubahan tingkah laku ini tentunya akan berkontribusi besar dalam mengurang sampah plastik dunia.

Terkait dengan kondisi gawat daruratnya sampah plastik ini bahkan seorang ahli kelautan dari Utrecht University menyatakan  bahwa jika ketidak perdulian kita terus dibiarkan maka tidak heran suatu saat nanti dunia akan menghadapi bencana tsunami sampah plastik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun