Salah satu gejala flu yang sangat mengganggu adalah batuk yang membuat kita sangat tidak nyaman. Â Batuk ini sebenarnya dipicu oleh system syaraf sensori di saluran pernafasan kita. Â Ketika inflamasi meluas di bagian hidung dan pangkal tengorokan, diduga bradykinin berperan berperan dalam terjadinya batuk kering yang muncul di awal terjadinya serangan flu.
Bradykinin dan prostaglandin juga berperan pada pembesaran pembuluh darah yang menyebabkan hidung kita tersumbat akibat jaringan di hidung kita membengkak.
Cytokines ternyata juga  berperan terhadap timbulnya rasa sakit pada tubuh kita, menggigil, demam dan juga kehilangan nafsu makan kita.
Suhu tubuh kita sepenuhnya dikendalikan oleh system pengendalian suhu tubuh yang ada di hypothalamus di otak. Â Cytokines ini berperan dalam menghubungkan ujung syarat dengan pusat pengontrol suhu tubuh yang mengakibatkan timbulnya rasa kedinginan dan menggigil ketika kita terserang flu. Â Keberadaan cytokines ini juga menyebabkan timbulnya sakit kepala.
Jika kita terserang flu banyak diantara kita yang salah kaprah dan mengatakan bahwa dahak yang berwarna hijau yang keluar baik melalui hidung maupun ketika kita batuk adalah bakteri yang mati.
Dahak berwarna hijau ini sebenarnya adalah protein yang dinamakan myeloperoxidase yang muncul ketika sel darah putih kita berjuang melawan infeksi.
Di awal terjadinya serangan flu jumlah sel darah putih kita masih dalam keadaan rendah dan biasanya dahak yang keluar masih berwarna putih. Â Namun ketika sel darah putih terus meningkat dan juga tentunya myeloperoxidase yang semakin banyak maka warna dahak berubah menjadi kekuningan dan hijau.
Memahami apa sebenarnya yang terjadi pada tubuh kita pada saat terserang flu memang sangat penting agar kita tidak salah kaprah mengartikannya dan mencegah kita untuk mengkonsumsi obat secara sembarangan.
Mudah mudahan ke depan kita dapat lebih memahami bahwa serangkaian gejala flu dan perubahan tubuh kita ketika terserang flu merupakan bagian dan hasil kerja system pertahanan dan kekebalan tubuh kita dalam melawan virus flu yang menyerang tubuh.
Rujukan : Barnie Hobbs, ABC; Prof. Ronald Eccles, Cardiff University.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H